10 Laga Sepak Bola Paling Banyak Memakan Korban Jiwa, Tragedi Kanjuruhan Nomor 2

Jumlah korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan sudah melewati tragedi serupa yang terjadi di Accra Sports Stadion di Ghana pada 9 Mei 2001 lalu.

Editor: Amirullah
Istimewa
Pelajaran berharga. Ulah oknum suporter nakal semalam, ratusan orang meninggal dan Arema dihukum Berat, tak boleh main kandang sisa semusim 2022/2023. 

SERAMBINEWS.COM - Inilah 10 laga sepak bola di dunia yang paling banyak memakan korban jiwa.

Tragedi Kanjuruhan menempati posisi kedua.

Kerusuhan suporter pertandingan sepak bola Arema vs Persebaya si Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam menelan banyak korban jiwa.

Hingga Minggu 2 Oktober 2022 pagi, tercatat sudah ada 127 orang meninggal dunia akibat tragedi tersebut.

Sebanyak 34 orang meninggal di dalam stadion, dan sisanya meninggal setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

Tragedi memilukan ini sontak menyita perhatian masyarakat.

Disebutkan kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan adalan tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola di Indonesia.

Pelajaran berharga. Ulah oknum suporter nakal semalam, ratusan orang meninggal dan Arema dihukum Berat, tak boleh main kandang sisa semusim 2022/2023.
Pelajaran berharga. Ulah oknum suporter nakal semalam, ratusan orang meninggal dan Arema dihukum Berat, tak boleh main kandang sisa semusim 2022/2023. (Istimewa)

Bahkan kerusuhan di Kanjuruhan kini masuk dalam daftar laga sepak bola paling banyak memakan korban di dunia.

Jumlah korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan sudah melewati tragedi serupa yang terjadi di Accra Sports Stadion di Ghana pada 9 Mei 2001 lalu.

Dalam tragedi di Afrika itu, jumlah korban meninggal mencapai 126 orang.

Berikut adalah daftar 10 laga sepak bola di dunia yang paling banyak memakan korban jiwa:

- 24 Mei 1964, Estadio Nacional Disaster, Lima, Peru, 328 Orang Tewas

- 1 Oktober 2022, Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia, 127 Orang Tewas

- 9 Mei 2001, Accra Sports Stadium Disaster, Accra, Ghana, 126 Orang Tewas

- 15 April 1989, Hillsborough Disaster, Sheffield, Inggris, 96 Orang Tewas

- 12 Maret 1988, Kathmandu Hailstorm Disaster, Kathmandu, Nepal, 93 Orang Tewas

- 16 Oktober 1996, Mateo Flores National Disaster, Guatemala City, Guatemala, 80 Orang Tewas

- 1 Februari 2012, Port Said Staduim Riot, Port Said, Mesir, 70 Orang Tewas

- 23 Juni 1968, Puerta 12, Estadion Monumental, Buenos Aires, Argentina, 71 Orang Tewas

- 2 Januari 1971, Second Ibrox Stadium DIsasterm Glasgow, Skotlandia, 66 Orang Tewas

- 20 Oktober 1982, Luzhniki DIsaster, Leni Stadium, Moskow, Uni Soviet, 66 Orang Tewas

FAKTA Kerusuhan di Kanjuruhan

Tragedi pilu di dunia sepakbola Tanah Air kembali terulang.

Kerusuhan kali ini terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.

Kerusuhan terjadi setelah dua klub sepakbola yakni Arema FC vs Persebaya Surabaya berlaga di pekan 11 BRI Liga 1 2022.

Arema FC yang bertindak sebagai tuan rumah harus mengakui keunggulan Persebaya Surabaya dengan skor 3-2.

Kekalahan ini merasa menyakitkan bagi kubu tuan rumah, Arema FC, sekaligus pendukungnya.

Ini menjadi hasil minor kedua dalam tiga pertandingan terakhir di BRI Liga 1 2022.

Imbasnya, kericuhan pun terjadi.

Sejumlah oknum pendukung tuan rumah mulai memasuki stadion begitu peluit pertandingan tanda laga usai dibunyikan.

Sejumlah kerusakan pun terjadi.

Beberapa sarana dan prasarana seperti pagar stadion hingga kursi pun mengalami perusakan.

Dari sejumlah video yang beredar di media sosial, situasi di dalam Stadion Kanjuruhan semakin kacau saat kericuhan terjadi.

Terlebih lagi, setelah pihak keamanan menembak gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas.

Berikut rangkuman fakta buntut kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

- Insiden Memakan Ratusan Korban Jiwa

Ratusan korban jiwa berjatuhan akibat insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Diungkapkan oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, korban berasal dari pihak suporter dan anggota Polri.

“Telah meninggal 127 orang, 2 diantaranya anggota POLRI. Yang meninggal di Stadion ada 34, kemudian yang lain meninggal di rumah sakit pada proses penolongan” Jelas Irjen Nico Afinta, dikutip dari Surya.

- 180 Orang Alami Luka-luka

Selain korban jiwa, jumlah suporter yang mengalami luka-luka akibat insiden ini pun tak sedikit.

Dikabarkan ada 180 orang yang mengalami luka sedang dalam proses perawatan di rumah sakit sekitar.

“Masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan," sambung Irjen Nico Afinta.

- BRI Liga 1 Dihentikan

Sementara itu PT PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator penyelenggara kompetisi mengambil sikap atas insiden di Kanjuruhan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

PT LIB mengambil sikap tegas dengan menghentikan Liga 1 selama satu pekan.

Langkah ini disampaikan langsung oleh Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

"Keputusan tersebut (penghentian kompetisi selama sepekan) kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI," ujar Akhmad Hadian Lukita dikutip dari laman PT LIB.

"Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya. Dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Giri)(Surya.co.id/Abdullah Faqih)

 

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Daftar 10 Laga Sepak Bola di Dunia Paling Banyak Makan Korban Jiwa, Kerusuhan Kanjuruhan Nomor 2

Baca juga: Kisah Bocah 11 Tahun Jadi Yatim Piatu, Ayah & Ibu Meninggal dalam Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya

Baca juga: Ratusan Meninggal, BRI Sampaikan Belasungkawa, Kutuk Keras Tragedi di Kanjuruhan Arema Vs Persebaya

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved