Kisah Aremanita Tewas Tragedi Kanjuruhan, Saat Jenazah Dimandikan Keluar Air dari Mata dan Hidung
Ibunda Sifwa, Juariyah, mengaku panik ketika mendengar kabar ada kericuhan setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya tersebut.
SERAMBINEWS.COM - Sifwa Dinar Artamevia merupakan satu dari Aremanita yang menjadi korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022).
Ibunda Sifwa, Juariyah, mengaku panik ketika mendengar kabar ada kericuhan setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya tersebut.
Terlebih, dia juga mendapat informasi dari tetangga, banyak suporter Arema yang dirawat di Rumah Sakit Wava usai peristiwa tersebut.
Lantaran khawatir dengan kondisi anaknya yang tak kunjung pulang, dia pun memutuskan menuju ke rumah sakit.
Baca juga: Update Jumlah Korban Meninggal Menjadi 131 Orang, Tragedi Seusai Laga Arema vs Persebaya
Kondisi jenazah
Juariyah pun merasa terpukul sat menemukan anaknya sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Apalagi saat mengetahui kondisi jenazah anaknya saat dimandikan keluar air dari mata dan hidung.
"Anak saya meninggal karena gas air mata, keluar air dari mata dan hidung saat dimandikan kemarin," ungkap dia dikutip dari Surya.co.id.
Teman-teman anaknya juga meninggal dalam kondisi mengenaskan dalam peristiwa tersebut.
"Teman temannya meninggal dengan kondisi yang cukup sulit dikenali. Ada yang luka luka di kepala lebam di muka, hitam bibirnya," kata dia.
Melindungi satu sama lain
Dia mengungkapkan, anaknya berangkat ke stadion bersama teman-temannya beberapa jam sebelum pertandingan.
Menurut dia, mereka meninggal saat mencoba melindungi satu sama lain di tengah situasi yang mencekam.
"Sifwa anaknya ramah, sopan santun, suka senyum, banyak teman, sampai terkenal baik hati. Gampang bergaul, tidak punya musuh tidak pernah cekcok sama teman atau tetangga, gemar menyapa suka menolong," kata dia.