Berita Lhokseumawe
Penjualan Valuta Asing Menurun, BI Lhokseumawe Sebut Dampak Covid-19
Turunnya permintaan pembelian ataupun penukaran tahun lalu akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Turunnya permintaan pembelian ataupun penukaran tahun lalu akibat pandemi Covid-19.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sesuai data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, pada Agustus 2022, tingkat penjulaan valuta asing menurun bila dibandingkan dengan Juli 2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, Gunawan, Jumat (7/10/2022), menjelaskan, saat ini terdapat delapan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) berizin di wilayah kerja KPw BI Lhokseumawe.
Sehingga sesuai data dari delapan KUPVA BB tersebut, pada Agustus 2022 tercatat terjadi transaksi penjualan sebesar Rp345,32 juta atau mengalami penurunan transaksi sebesar -1,6 persen jika dibandingkan Bulan Juli 2022.
Sebaliknya, transaksi pembelian tercatat mengalami peningkatan secara bulanan (mtm) sebesar 62.4 % dengan nilai transaksi sebesar Rp 280,92 juta.
Selama Bulan Agustus 2022, Malaysia Ringgit (MYR) merupakan valuta asing yang paling banyak digunakan pada transaksi pembelian dan transaksi penjualan dengan persentase masing-masing sebesar 49,4 % dan 41,2 % .
Selain itu, lanjut Gunawan, tingkat pembelian dan penjual pada Bulan Agustus 2022 ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan volume pembelian dan penjualan pada tahun sebelumnya.
Turunnya permintaan pembelian ataupun penukaran tahun lalu akibat pandemi Covid-19.
"Jadi, dengan mulai meningkatnya pembelian atau penukaran valuta asing pada tahun ini, mencerminkan pemulihan atas permintaan pembelian dan penjualan UKA di wilayah kerja KPW Lhokseumawe," pungkasnya.(*)
Baca juga: BI Ganti Uang Milik Samin yang Dimakan Rayap Rp20,2 Juta, Gibran Siap Bantu Daftarkan Haji