GEN-A Latih P3K bagi Fasilitator Tangguh Bencana, Termasuk Penanganan Pertama pada Patah Tulang

Keterampilan yang dilatih di antaranya penanganan pertama pada patah tulang, keseleo, perdarahan, luka bakar, luka lecet, mimisan...

Editor: Eddy Fitriadi
Dok GEN-A
Pelatihan P3K yang dilakukan GEN-A. GEN-A Latih P3K bagi Fasilitator Tangguh Bencana, Termasuk Penanganan Pertama pada Patah Tulang. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) berkolaborasi dengan Fasilitator Tangguh Bencana (FASTANA-TDMRC) USK melaksanakan pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di Sekretariat Stem Cell Student Learning Center, Minggu (9/10/2022). Program ini guna melatih keterampilan P3K bagi para peserta.

Keterampilan yang dilatih di antaranya penanganan pertama pada patah tulang, keseleo, perdarahan, luka bakar, luka lecet, mimisan, dan pingsan.

Kegiatan diawali dengan pretest, penyampaian materi oleh Imam Maulana SKed, demonstrasi, hingga simulasi. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi bagi setiap peserta dengan melakukan praktik di hadapan trainer.

Pelatihan ini dilakukan mengingat isu kesiapsiagaan bencana tidak lepas dari penanganan pertama bagi korban, terutama bagi FASTANA-TDMRC, organisasi mahasiswa di bawah naungan Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) USK, yang bergerak dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana.

"Pada dasarnya ilmu disaster management dan First Aid saling melengkapi. Harapannya dengan terlaksananya kegiatan hari ini bisa menambah pengetahuan kita juga akan pentingnya pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan. Sehingga kita juga bisa turut andil dalam menyelamatkan orang banyak," kata Alfiatur Rahmi, Koordinator sub-unit SAFE GEN-A.

"Materi first aid ini tidak hanya menjadi pengembangan skill dari anggota FASTANA-TDMRC yang berasal dari berbagai prodi, namun juga menjadi pelengkap dalam simulasi drill yang nantinya akan dilakukan bersama masyarakat," ucap Maulana Kamal selaku General Coordinator FASTANA-TDMRC.

Sementara Direktur Eksekutif GEN-A, Imam Maulana mengatakan kolaborasi tersebut menjadi awal kerja sama lebih lanjut guna meningkatkan dampak pengabdian masyarakat yang dilakukan untuk Aceh.

Adapun Supportive Aid Facilitator for Emergency (SAFE) adalah sub-unit dari GEN-A yang berfokus dalam pelatihan dan pembinaan kader yang mampu melakukan P3K.

GEN-A berharap masyarakat Aceh mampu mengusai keterampilan P3K dengan benar. Hal ini didasari oleh banyaknya misinformasi  dan kesalahan di masyarakat.

Contohnya, mengoleskan pasta gigi pada luka bakar, menegakkan kepala ke belakang pada saat mimisan, dan memberikan bebauan pada korban yang pingsan. Ini adalah mitos yang salah dan membahayakan.

Padahal penanganan cukup sederhana yaitu mengguyur luka bakar selama 20 menit dengan air mengalir, menundukkan kepala dan memencet bagian tulang hidung yang lunak selama 15 menit pada saat mimisan, dan meninggikan kaki korban yang pingsan agar oksigen lebih banyak didapatkan di otak.(rel/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved