Berita Pidie Jaya
Kawanan Gajah Liar Rusak Padi dan Tanaman Siap Panen di Pidie Jaya, Camat Harap BKSDA Usir Hewan Ini
"Dari laporan, ada sepuluh gajah liar yang merusak sawah warga yang berisi tanaman padi serta areal kebun berisi tanaman cabai, tomat, bawang, jagung
Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
"Dari laporan, ada sepuluh gajah liar yang merusak sawah warga yang berisi tanaman padi serta areal kebun berisi tanaman cabai, tomat, bawang, jagung, yang memasuki masa panen atau siap panen," kata Camat Bandar Baru, Pidie Jaya, Muhammad.
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Sekitar sepuluh gajah liar dalam empat hari terakhir ini mengobrak-abrik atau merusak areal persawahan dan kebun warga di Gampong Abah Lueng, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya atau Pijay.
Camat Bandar Baru, Pidie Jaya, Muhammad SKM, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com Selasa (11/10/2022) sesuai informasi diterimanya dari aparatur Gampong Abah Lueng.
"Dari laporan, ada sepuluh gajah liar yang merusak sawah warga yang berisi tanaman padi serta areal kebun berisi tanaman cabai, tomat, bawang, jagung, yang memasuki masa panen atau siap panen," kata Camat Bandar Baru, Pidie Jaya, Muhammad.
Selain itu, kata Camat Bandar Baru ini, pinang, kakao, pisang, juga menjadi sasaran amukan hewan berjuluk 'Poe Meurah' itu.
Atas kondisi ini, kata Muhammad pihak kecamatan telah melapor ke pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam atau Aceh agar kawanan hewan bertubuh besar ini diusir hingga kembali ke hutan habitatnya.
Baca juga: Puluhan Gajah Liar Sudah 15 Hari Duduki Perkebunan Warga di Pidie, Obrak Abrik Padi Siap Panen
Baca juga: LIVE UPDATE ACEH Sabtu, Kawanan Gajah Liar Hingga Harimau Mangsa Ternak
Baca juga: Warga Cot Cantek Takut ke Kebun, Gajah Liar Masih Bertahan
Meski demikian, warga sudah melakukan upaya pengusiran menggunakan mercon untuk menyelamatkan tanaman mereka.
Begitu pun hingga Senin (10/10/2022) petang, dua gajah masih bertahan di persawahan dan perkebunan warga itu.
"Pengusiran yang dilakukan warga tentu belum maksimal, oleh karena itu, warga sangat berharap BKSDA Aceh dapat membantu," harap Camat Bandar Baru. (*)