VIDEO Tanjung Pinang, Tanah Melayu yang Ramah bagi Perantau Asal Aceh

Selain etnik Melayu yang dominan, di Kepri juga terdapat etnik China, Jawa, Bugis, Batak dan Aceh.

Editor: Syamsul Azman

SERAMBINEWS.COM - Tanjung Pinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, adalah bumi yang heterogen (majemuk).

Selain etnik Melayu yang dominan, di Kepri juga terdapat etnik China, Jawa, Bugis, Batak dan Aceh.

Menurut Ketua Ikatan Persatuan Masyarakat Aceh di Tanjung Pinang periode 2009-2019, Asmali, jumlah orang Aceh di Kepri sekitar 20 ribu orang. Yang terbanyak adalah di Kota Batam, disusul Kota Tanjung Pinang.

Di Kota Batam terdapat sekitar 18 ribu orang Aceh dan mereka umumnya dating saat Aceh dilanda konflik pasca DOM (1998-2005). Sementara di Tanjung Pinang terdapat sekitar 500 orang Aceh.

Asmali menambahkan, orang Aceh di Tanjung Pinang memiliki berbagai profesi. Ada PNS, karyawan swasta dan pedagang.

Asmali merantau ke Tanjung Pinang sejak tahun 1995. Dia adalah alumnus MAN 1 Sigli dan Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Pidie.

Setelah tamat Unigha tahun 1995, Asmali lulus sebagai PNS di Dinas Kesehatan Riau dan kemudian ditempatkan di Tanjung Pinang.

Baca juga: VIDEO Kisah Sukses Perantau Aceh Teuku Makmur, Toke Beras Pemberantas Pengangguran

Setelah menikah di Aceh, Asmali membawa isteri tercintanya ke Tanjung Pinang. Awalnya isteri membuka usaha kedai kelontong di rumah dan kemudian membuka warung kopi dan mie Aceh dengan nama Dapu Kopi di Plaza Bintan Center.

Penduduk Tanjung Pinang menyukai makanan mie Aceh dan kopi Aceh. Warung kopi dan mie Aceh milik Asmali selalu ramai pengunjung, terutama menjelang siang dan malam hari.

Asmali telah membantu sejumlah perantau pemula asal Aceh di Kepri, terutama yang berasal dari Kecamatan Grong-grong Kabupaten Pidie, tempat dia berasal.

Asmali menyarankan agar orang Aceh menjadikan Kota Tanjung Pinang sebagai destinasi perantauan untuk mengadu nasib. Kota Tanjung Pinang telah memberikan berkah bagi Asmali, keluarganya dan 500-an orang Aceh lainnya.

Laporan Syedara Lon Hasan Basri M. Nur
Narator: Suhiya Zahrati
Editor: Syamsul Azman Yr

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved