Tragedi Kanjuruhan
Walau Sudah Beri Klarifikasi Soal Tragedi Kanjuruhan, Ade Armando Kembali Trending di Twitter
Banyak netizen merespons pernyataan Ade Armando sebelumnya, yang menyebut suporter Arema menjadi akar masalah kerusuhan...
SERAMBINEWS.COM - Ade Armando kembali menjadi trending topic di Twitter pada Selasa (11/10/2022).
Sudah lebih dari 9.000 cuitan terkait Ade Armando disampaikan netizen di Twitter hingga Selasa, pukul 17.57 WIB.
Banyak netizen merespons pernyataan Ade Armando sebelumnya, yang menyebut suporter Arema menjadi akar masalah kerusuhan di tragedi Kanjuruhan.
Sebagian netizen menyayangkan pernyataan Ade Armando.
Namun, kini Ade Armando telah membuat video klarifikasinya terkait pernyataan tersebut.
Menurut Ade, dirinya tak menyalahkan seluruh Aremania atas tragedi Kanjuruhan.
“Pertama-tama saya tidak pernah menyalahkan keseluruhan suporter Arema sebagai penyebab tragedi,” ucap Ade Armando, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Cokro TV, Selasa (11/10/2022).
“Pada malam itu ada 42 ribu suporter Arema, hanya sekitar 3 ribu yang katanya menyerbu ke lapangan. Buat saya pangkal masalah ada pada 3 ribu orang yang melanggar hukum dengan masuk ke dalam lapangan, itu artinya hanya sebagian sangat kecil,” lanjutnya.
Sementara itu, merespons pernyataan Ade Armando sebelumnya, Pengamat Media Sosial dari Komunikonten, Hariqo Satria, menilai Ade Armando gagal menghayati duka keluarga korban tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Hariqo menyebut, seluruh pihak harus berhati-hati dalam berkomunikasi untuk menanggapi tragedi di kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.
"Saya sedih sekali dengan pernyataan Ade Armando, apa maksud Ade menyimpulkan 'pangkal masalah'," ungkap Hariqo kepada Tribunnews, Rabu (5/10/2022).
Menurut Hariqo, kerusuhan pasca-pertandingan Arema FC vs Persebaya itu tengah dalam penyelidikan oleh pihak berwenang.
"Nampaknya Ade Armando gagal menghayati duka mendalam yang dirasakan ratusan keluarga yang ditinggalkan oleh orang-orang yang sangat dicintainya," ungkap Hariqo.
Dalam suasana duka ini, kata Hariqo, komunikasi harus dimulai dengan menunjukkan empati.
"Pertanyaan dari prinsip empati adalah, siapa yang paling berduka atas tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan? Mereka adalah Ibu-Ibu, Bapak-Bapak, saudara dan keluarga besar dari 127 orang saudara kita yang meninggal dunia dan ratusan yang dirawat."