Internasional

Wakil Sekjen PBB Ikuti Perang Enam Hari di Hodeidah, Melihat Kekacauan Dimana-Mana

Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Joyce Msuya mengatakan telah menghabiskan waktu enam hari di Yaman.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Milisi Houthi mengadakan parade militer di Pelabuhan Hodeidah, Yaman. 

SERAMBINEWS.COM, AL-MUKALLA - Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Joyce Msuya mengatakan telah menghabiskan waktu enam hari di Yaman.

Dia menyampaikan pernyataan kepada Dewan Keamaan PBB melalui sebuah video briefing dari Hodeidah.

Dia mengaku telah melihat dengan jelas kekacauan dimana-mana, yang ditimbulkan oleh konflik pada warga sipil, seperti dilansir AFP, Jumat (14/10/2022).

“Ranjau darat dan bahan peledak lainnya terus menjadi penyebab utama korban sipil,” katanya.

“Pada September 2022, sebanyak 70 warga sipil tewas atau terluka oleh ranjau darat, alat peledak rakitan, dan persenjataan yang tidak meledak," tambahnya.

Msuya mengatakan warga sipil menghadapi banyak bahaya lain di luar konflik.

Baca juga: Yaman Tuduh Iran Sebagai Pemicu Penderitaan Rakyat Yaman dan Rakyatnya Sendiri

Dia menekankan ekonomi negara yang memburuk dan runtuhnya layanan dasar telah menyebabkan masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan pokok.

“Saya melihat pasar dengan makanan dan barang-barang pokok, tetapi dengan harga yang kebanyakan orang tidak mampu membelinya,” katanya.

“Saya mengunjungi rumah sakit dan sekolah yang kekurangan peralatan dasar, dan bertemu dengan dokter dan guru yang tidak dibayar cukup, bahkan tidak sama sekali," jelasnya.

Pada catatan positif, dia mengatakan beberapa keuntungan telah dibuat dalam mencegah kelaparan.

Menurut perkiraan baru Msuya mengatakan, 17 juta orang akan menghadapi kerawanan pangan akut selama tiga bulan terakhir tahun ini.

“Meskipun ini masih merupakan angka yang sangat tinggi, itu adalah 2 juta orang lebih sedikit dari proyeksi sebelumnya,” katanya.

Baca juga: Pemerintah Yaman Tuduh Milisi Houthi Semakin Brutal di Taiz, Korban Terus Berjatuhan Setiap Hari

“Selain itu, jumlah orang yang diperkirakan berada dalam kondisi seperti kelaparan diproyeksikan turun dari 161.000 orang menjadi nol," urainya.

Meskipun demikian, Msuya mengatakan permohonan PBB untuk Yaman telah menerima $2 miliar, lebih dari setengahnya dari Amerika Serikat.

Tetapi, masih 48 persen yang didanai dan mendesak negara kaya untuk mengisi kekurangan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved