Internasional
Pemerintah Yaman Tuduh Milisi Houthi Semakin Brutal di Taiz, Korban Terus Berjatuhan Setiap Hari
Pemerintah Yaman yang diakui internasional menuduh milisi Houthi semakin brutal dalam melakukan serangan mematikan di Provinsi Taiz.
SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Pemerintah Yaman yang diakui internasional menuduh milisi Houthi semakin brutal dalam melakukan serangan mematikan di Provinsi Taiz.
Houthi disebut melakukan kejahatan keji yang telah mengakibatkan korban terus berjatuhan setiap hari.
Menteri Informasi Yaman Muammar Al-Eryani mengatakan puluhan warga sipil tewas dan terluka terkena serangan Houthi/
Kantor Berita Yaman, SABA, Senin (10/10/2022) melaporkan Eryani mengutuk serangan pesawat tak berawak Houthi yang melukai delapan warga sipil, termasuk seorang anak di Taiz.
“Kejahatan keji ini terjadi beberapa jam setelah milisi Houthi membom desa Hamra di distrik Al-Majasha, selatan Hodeidah dengan rudal drone," ujarnya.
"Houthi terus menakuti sesama warga desa yang baru saja pulang dari pengungsian,” kata menteri dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Dua Anak Yaman Tewas dan Terluka Parah Terinjak Ranjau Darat Milisi Houthi di Marib
Warga sipil yang terluka berada dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit, menurut SABA.
“Milisi Houthi telah menargetkan warga sipil, anak-anak dan wanita, dan secara sistematis membom desa-desa berpenduduk di Provinsi Taiz, Hodeidah, Al-Dhalea dan Lahj," tambahnya.
Dikatakan serangan Houthi digencarkan sejak berakhirnya gencatan senjata PBB, dengan tujuan menimbulkan jumlah terbesar korban sipil.
Pada Minggu (9/10/2022), Komite Nasional Investigasi Dugaan Pelanggaran Hak Asasi Manusia (NCIAHRV) menemukan beberapa ledakan dan serangan ranjau darat di Distrik Sala.
Dikatakan, puluhan warga sipil tewas.
Tim Komite, yang dipimpin oleh Eshraq al-Maqtari, melakukan penyelidikan lapangan di Distrik Sala di Taiz.
Baca juga: Perdana Menteri Yaman Kutuk Milisi Houthi, Terus Sabotase Upaya Perdamaian
Insiden terbaru yang dilaporkan di Sala, ledakan ranjau darat yang mengakibatkan cacat dan cedera pada Nida Mansour berusia 16 tahun dan saudara perempuannya.
Tim Komite mengunjungi rumah sakit tempat para korban mendapat perawatan sebagai bagian dari penyelidikan mereka.
Sementara itu, Deputi Gubernur Kegubernuran Marib Dr. Abd-Rabbu Miftah telah mendesak PBB untuk meningkatkan upayanya membantu para pengungsi di Yaman.