Internasional
Iran Tuduh AS Ikut Campur Tangan Urusan Negerinya, Dukung Demonstrasi Nasional dan Temui Aktivis
Pemerintah Iran menuduh Amerika Serikat (AS) berusaha ikut campur urusan dalam negerinya.
SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Pemerintah Iran menuduh Amerika Serikat (AS) berusaha ikut campur urusan dalam negerinya.
Presiden AS Joe Biden telah menyuarakan dukungan kepada protes anti-pemerintah.
Bahkan, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken melakukan pertemuan dengan aktivis dan masyarakat sipil Iran membahas demonstrasi nasional.
Kantor berita semi-resmi ISNA, Minggu (16/10/2022) melaporkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan AS terus berusaha mengobarkan kerusuhan melalui demonstrasi.
“Dalam beberapa hari terakhir ini, pemerintah dan pejabat AS berusaha mati-matian mengobarkan kerusuhan dengan berbagai alasan dan dengan cara apa pun yang mereka bisa," ujarnya.
"AS telah mendukung kerusuhan di negara kami dan meletusnya kekerasan,” tambah Kanaani.
Baca juga: 800 Dokter Iran Tuduh Kepala Dewan Medis Tutupi Penyebab Pasti Kematian Mahsa Amini
Mengomentari minggu-minggu kerusuhan di Iran sejak seorang wanita meninggal dalam tahanan polisi moral, Biden mengatakan terkejut dengan keberanian orang-orang iran turun ke jalan.
Sementara, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan utusan AS untuk Iran Robert Malley mengadakan pertemuan dengan kelompok masyarakat sipil dan aktivis hak asasi manusia (HAM).
Mereka membahas situasi yang sedang berlangsung di Republik Islam Iran pada Sabtu (15/10/2022).
"Kami terus mencari cara untuk menanggapi kekerasan yang disponsori negara terhadap perempuan dan tindakan keras terhadap rakyatnya," kata Blinken dalam sebuah tweet.
“Hari ini, saya bertemu dengan mitra masyarakat sipil untuk membahas apa lagi yang dapat dilakukan AS untuk mendukung rakyat Iran, khususnya wanita dan gadis pemberaninya,” tambahnya.
Para pengunjuk rasa di seluruh Iran menentang tindakan keras selama hampir sebulan pada Sabtu (15/10/2022) kata para aktivis.
Baca juga: Pemerintah Iran Tuding Separatis Etnis Kurdi Irak Ikut Sebar Demonstrasi Nasional
Dikatakan, para demonstrasn terus meneriakkan di jalan-jalan dan di universitas-universitas melawan para pemimpin negara itu dalam gelombang kemarahan yang berkelanjutan atas kematian Mahsa Amini.
Protes melanda Iran sejak Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun dari Kurdi meninggal pada 16 September 2022 usai ditahan karena pakaian yang tidak pantas.
Kemudian, menimbulkan salah satu tantangan paling serius bagi Republik Islam Iran sejak revolusi 1979.
“Sayangnya, tetapi tidak mengejutkan, pemerintah Iran terus menembaki para pemrotes damai daripada mendengarkan mereka,” kata Malley.
“Kami memiliki percakapan yang berharga dengan para aktivis hak asasi manusia tentang situasi di Iran," jelasnya.
"Akan ada langkah-langkah yang diambil AS untuk mendukung hak-hak dasar rakyat Iran,” tambahnya.(*)
Baca juga: Pasukan Keamanan Iran Tindak Keras Demonstrasi di Kurdi, Rumah Digeledah, Para Pemuda Ditangkap