Kupi Beungoh

Prof Ali Basyah Amin Intelektual Idealis yang Humoris

Minggu 20 Januari 2008 pukul 15.15 WIB beliau dipanggil untuk kembali menghadap sang khalid dengan tenang setelah sebulan lebih dirawat di Rumah Sakit

Editor: Ansari Hasyim
hand over dokumen pribadi
Rektor UNIKI Bireuen, Prof Dr Apridar SE MSi 

Oleh: Apridar*)

PROFESOR Muhammad Ali Basyah Amin merupakan sosok legendaris unik di Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (USK). Beliau merupakan generasi pertama lulusan USK yang dapat meraih guru besar bidang ekonomi. Walau postur tubuh kecil untuk ukuran rata-rata orang Samalanga Kota Juang Bireuen, namun sangat gesit dan mengundang simpati setiap orang bertemu beliau. Senyum lepas selalu beliau lakukan dengan iklas saat bertemu siapapun, sehingga mampu memperluas tali silaturrahim. Perawakan biasa saja, namun dengan komunikasi yang sangat baik menjadikan beliau sangat dikagumi serta dicintai.

Memulai karir sebagai asisten dosen yang fasih berbahasa inggis, dengan guyonan membuat mahasiswa terpana sehingga beliau sangat dikagagumi rekan dosen serta para mahasiswa. Tutur kata serta bahasa inggrisnya yang begitu sempurna sehingga memperoleh kesempatan untuk melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar “philosophy of doctor” (PhD) di Universitas Philadelphia, Pensylvania Amerika Serikat. Kepintaran sisi akademik dengan kesantunan karakter yang mumpuni, menjadikan beliau selalu rendah hati serta jauh dari prilaku kesombongan.

USK Tetapkan Prof Apridar sebagai Dosen di FEB

Sebagai Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Aceh, Ali Basyah sangat menjaga dan menghormati kredibilitas dan integritas diri. Beliau merupakan sosok tauladan yang selalu dijadikan sebagai contoh tokoh aktivis paripurna, dengan tingkat kesalehan yang tinggi dan memiliki prestasi akademik baik juga selalu peka terhadap persoalan sosial masyarakat. Kesibukan yang luar biasa banyaknya, tidak pernah menghalangi beliau untuk bersilaturrahmi.

Untuk membiayai hingga menyelesaikan pendidikan strata satu di Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (FEB-USK), beliau rela bekerja sebagai pegawai rendah di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Banda Aceh. Kerja keras yang selalu diiringi dengan doa telah menghantarkan beliau hingga dapat melanjutkan pendidikan magister (S2) di Manila. Pria berkulit sawo-matang yang sering tertawa lepas dengan terkekeh-kekeh bila sedang mendengar anekdok disetiap pertemuan, menjadikan majelis pertemuan bagaikan komunitas yang sangat tinggi nilai kekeluargaanya.

Jadi Pembicara di FGD Impas, Rektor UNIKI Prof Apridar Ajak Mahasiswa Optimis untuk Membangun Aceh

Saat bergabung sebagai dosen Fakultas Ekonomi USK banyak sudah prestasi yang telah beliau ukir dan pengabdian kepada masyarakat beliau lakukan, selain penelitian yang memang menjadi kewajiban sebagai dosen. Diberbagai kesibukan sebagai pengajar beliau selalu melaksanakan tugas dengan disiplin. Prilaku positif yang beliau tunjukkan membuat mahasiswa terbiasa untuk hadir tepat waktu. Seperti kuliah pada pukul 14.00 WIB misalnya merupakan waktu yang sangat mengundang kantuk, namun dengan gunyonan akademik yang segar dan ilmiah membuat para mahasiswa sebagai mana penulis juga rasakan tidak merasakan bosan, apalagi mengantuk.

Sebagai alumni terbaik angkatan pertama FEB-USK, Ali Basyah terus mengukir prestasi hingga beliau di percayakan sebagai Pembantu Rektor Bidang Akademik. Banyak inovasi yang beliau lalkukan dalam menata berbagai program akademik untuk memajukan kampus. Program yang sangat menonjol adalah peningkatan kualitas dosen dengan cara mengirik staf pengajar ke berbagai universitas terbaik di dalam dan luar negeri. Berbagai skim beasiswa beliau perjuangkan agar para dosen dapat melanjutkan pendidikanya. Sehingga sekarang terlihat semakin hari, semakin banyak dosen yang bertitel doktor dan professor.

Setelah habis masa jabatan Profesor Abdullah Ali, jabatan rektor dipegang oleh Dr M Ali Basyah Amin MA untuk periode 1990 hingga 1995. Ia merupakan guru besar generasi pertama di Fakultas Ekonomi Unsyiah yang memimpin Universitas jantung hati Masyarakat Aceh. Dimasa kepemimpinan beliau, atmosfir akademik terasa sangat kental. Suasana yang begitu adem tersebut, menjadikan kampus sebagai barometer peningkatan Indek Pendidikan Masyarakat Aceh.

Rektor UNIKI, Prof Dr Apridar, Ajak Optimis dalam Membangun Aceh

Setelah selesai memimpin USK satu periode dengan selamat, Beliau juga pernah dipercayakan sebagai Co-Director Yayasan Leuser Indonesia (YLI). Pascatsunami, beliau ditetapkan sebagai salah seorang dewan pengawas di Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) Aceh–Nias. Berbagai posisi penting dipercayakan kepada beliau, namun semua itu tidak pernah merubah sikap santun dan rendah hati beliau.

Minggu 20 Januari 2008 pukul 15.15 WIB beliau dipanggil untuk kembali menghadap sang khalid dengan tenang setelah sebulan lebih dirawat di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Kepergian beliau diiringi ribuan pelayat dengan rasa sedih atas kepergian sosok panutan guru ekonomi yang memiliki tingkat idealisme tinggi. Masyarakat Aceh sangat merasakan kehilangan sosok panutan yang taat beragama tersebut. Banyak sahabat beliau yang merasa kehilangan tempat untuk meminta berbagai pendapat, baik persoalan ekonomi maupun sosial masyarakat lainnya.

Walau dengan kesibukan yang luar biasa Ali Basyah Amin selalu berusaha optimal dan memberikan prioritas kepada setiap kegiatan akademik khususnya. Melaksanakan aktivitas belajar mengajar selalu beliau tunaikan dengan tanggung jawab penuh. Para mahasiswa sangat rugi apabila tidak dapat mengikuti pembelajaran yang beliau asuh. Apa bila meninggalkan pembelajaran yang beliau asuh, tentu akan terasa banyak ketertinggalan informasi serta berbagai kebaruan dari ilmu pengetahuan yang beliau sampaikan.

Disisi lain beliau berujar kepada sahabat Hasbalah M Saad yaitu “buku ku taksempat kutulis dan sekarang ini takmungkin lagi kulakukan, padahal ilmu pembangunan regional masih sedikit sekali ahlinya, maafkan aku”. Ungkapan jujur namun menyentuh tersebut, merupakan bahagian dari rasa tanggung jawab moral beliau terhadap keberlangsungan pendidikin kedepan. Semoga para mahasiswa beliau dapat melanjutkan pembuatan karya ilmiah tersebut.

Ali Basyah merupakan sosok yang amat sederhana serta amat telaten dalam memeriksa skripsi mahasiswa, tidak tergoda dengan iming-iming dan suap dalam bentuk apapun. Ia tidak gila hormat dan sangat peduli pada orang miskin. Sebagai mana yang diperintahkan agama untuk memberikan makan fakir miskin dan anak yatim, agar kita tidak masuk dalam katagori orang zalim. Sifat mulia tersebut, selalu beliau praktekkan sebagai bentuk ketaatan terhadap ajaran Islam.

Prof Apridar Resmi Menjabat Rektor UNIKI, Ini Janjinya

Kepintaran dan kesalehan prilaku Ali Basyah, tidak menjadikan beliau sebagai orang yang kaku dan parlente. Bahkan beliau sering dalam mengupas berbagai kajian ilmiah, menyelingi dengan berbagai humor yang mengundang gelak tawa hadirin sekalian. Banyak majelis yang beliau isi, menjadi meriah dengan penuh rasa keakraban dengan sikap kocak yang beliau perankan.

Hampir genap lima belas tahun Alibasyah Amin meninggalkan dunia yang fana ini, namun banyak kisah insfiratif yang beliau tinggalkan. Karya serta torehan prestasi yang telah beliau ukir, menjadikan beliau terasa hidup dengan pahatan karya positif tersebut. Semoga dengan berbagai prestasi yang telah beliau perbuat, menjadi inspirasi bagi generasi penurus untuk melanjutkan perjuangan dan kebajikan tersebut. Sebagai mana sejarah telah membuktikan, tidak pernah ada kabajikan yang tersia-siakan. Setiap kebajikan yang dilakukan dengan iklas, selalu akan kembali kepada pelaku yang melakonkan tersebut.(*)

*) PENULIS adalah Guru Besar Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Syiah Kuala (USK) dan Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Aceh.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved