Berita Aceh
Tindaklanjuti Laporan Warga, Pemerintah Aceh Ajak BKSDA Patroli di Lokasi Serangan Ajag
Kepala BKSDA Aceh menyatakan siap untuk turun ke lapangan dan melakukan patroli serta memetakan pola serangan Ajag ke ternak warga.
“Sebaiknya, untuk saat ini ternak yang dilepas liar agar dikandangkan terlebih dahulu, sehingga kita bisa mengawasi dengan lebih baik.
Kita akan segera merumuskan penanganan yang akan kita lakukan.
Namun yang pasti, patroli akan kita lakukan di kawasan ini, untuk mempelajari pola dari serangan Ajag ini," ujar Rahmat.
Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir, peternak pada sejumlah gampong di Aceh Besar dihebohkan dengan penyerangan ternak mereka oleh kawanan Anjing Ajag.
Namun, masyarakat tidak bisa melakukan upaya perburuan karena ternyata hewan ini masuk dalam daftar hewan dilindungi karena keberadaannya yang semakin sedikit di alam liar.
Kepada peternak, Zalsufran mengungkapkan, dirinya selaku Kepala Dinas Peternakan Aceh sudah berkomunikasi dengan Kepala BKSDA terkait penanganan Anjing Ajag.
“Tadi kita sudah sampaikan ke BKSDA.
Warga peternak tentu sangat dirugikan dengan kejadian ini.
Namun, karena anjing jenis ini merupakan binatang dilindungi, maka kita tentu tidak ingin masyarakat kita justru disalahkan jika terjadi perburuan oleh warga.
Karena itu penanganan harus segera dilakukan oleh BKSDA, salah satunya tentu dengan menggelar patroli rutin,” ujar Zalsufran.
“Menghadirkan rasa aman bagi masyarakat, ini yang harus kita hadirkan.
Karena itu, penting untuk menerjunkan tim BKSDA ke sejumlah lokasi yang pernah dilaporkan terjadi penyerangan ternak warga oleh kawanan Anjing Ajag ini,” pungkas Zalsufran. (*)