Orang Tua Harap-harap Cemas Menunggu Buah Hati Dirawat di RSCM karena Gagal Ginjal Akut

Aktivitas menunggu di lantai basement I tak henti, beberapa di antara mereka tak lupa untuk menjalankan ibadah shalat.

KOMPAS.COM/TEUKU UMAR
Salah satu pasien anak yang divonis gangguan ginjal akut sedang dirawat di ruang ICU anak RSUZA Banda Aceh, Kamis (20/10/2022). Sebelum divonis mengalami gagal ginjal akut, pasien mengalami demam. (KOMPAS.COM/TEUKU UMAR) 

 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Dalam suasana penuh kecemasan dan kekhawatiran para orang tua pasien gagal ginjal akut saling menguatkan.

Kehangatan dan kebersamaan mereka begitu terasa saat Tribun mengunjungi kamar keluarga pasien di Lantai Basement I, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kiara di Zona B, Jakarta Pusat pada Jumat (21/10/2022) sore.

Mereka duduk lesehan berkumpul sembari menanti kabar baik dari dokter dan tenaga kesehatan mengenai nasib anak-anak mereka.

Di sela-sela menunggu kabar dari dokter, mereka kerap berbincang bersama. Bertukar kisah gagal ginjal akut yang dialami sang buah hati.

Bahkan, mereka membuat sebuah grup WhatsApp. Tujuannya untuk mengetahui kabar terkait kondisi anak-anak mereka dan juga saling menguatkan.

Baca juga: Termasuk Mudahkan Pembiayaan, DPR Minta Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Segera Ditetapkan sebagai KLB

Baca juga: Pasukan Myanmar Gantung Jenazah Guru Sekolah Menengah, Seusai Kepala Dipenggal

Baca juga: 30 Hari Menuju Piala Dunia 2022 Qatar, Peluang Lionel Messi Ukir Dua Rekor Langka jika Capai Final

"Kami di sini bikin grup Whatsapp. Tujuannya untuk komunikasi antar para keluarga pasien dan untuk saling menguatkan," kata salah satu ibu pasien penyakit ginjal akut, Dwy Septiana (32) kepada Tribun.

Suasana haru biru juga begitu terasa di lantai Basement I Rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kiara.

Gurat-gurat wajah cemas dan lelah terlihat dari para orang tua tersebut. Di tengah embusan pendingin udara yang cukup dingin, para orang tua anak penderita penyakit ginjal akut harap-harap cemas menanti kabar dari dokter di lantai 4.

Para orang tua meriung di sebuah ruangan beralaskan karpet. Ruangan itu digunakan mereka untuk makan dan tidur bersama. Saat Tribun masuk ke lantai basement, terlihat para orang tua tengah berkumpul lesehan menyantap nasi bungkus.

Pada saat bersantap bersama itu, terdengar suara tawa dari seorang ibu yang sedang berbincang dengan ibu lainnya.

Baca juga: Segera Lapor ke Dinkes Jika Anak Terindikasi Gangguan Ginjal Akut

Tawa itu seolah melupakan sejenak duka yang menyelimuti dirinya. Ada juga seorang ibu yang terlelap ketika menanti kabar sang buah hati.

Aktivitas menunggu di lantai basement I tak henti, beberapa di antara mereka tak lupa untuk menjalankan ibadah salat.

Mereka hilir mudik mengambil air wudhu lalu bergegas menunaikan salat di musala samping ruangan tunggu.

Sebuah pengeras suara di sudut ruangan kerap memanggil orang tua mereka untuk segera menuju lantai 4. Kemudian, seorang ayah berjalan melangkah dari lantai basement I menuju lantai 4, tempat di mana anaknya dirawat.

Ayah tersebut terlihat kalut. Wajahnya sendu dan kepalanya terus menunduk. "Jangan tanya saya ya mas, saya mau melihat anak saya dulu," katanya.(Tribun Network/sat/wly/yog)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved