Berita Sepakbola

Arema FC Mulai Latihan Didampingi Tim Psikologi, Tanggungjawab pada Pemain

Latihan mereka didampingi dengan pendampingan dari tim psikolog Universitas Indonesia (UI) pascatragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan

Editor: bakri
Instagram/aremafcofficial
Javier Roca, pelatih Arema FC di Liga 1 2022. 

MALANG - Tim berjuluk Singo Edan, Arema FC sudah memulai sesi latihan ringan.

Namun, latihan mereka didampingi dengan pendampingan dari tim psikolog Universitas Indonesia (UI) pascatragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022 lalu.

Pelatih Arema, Javier Roca menyatakan, kehadiran pendampingn tim psikolog bertujuan agar para pemain kembali terbiasa beraktivitas di lapangan hijau.

"Sebenarnya bukan latihan normal, tapi kegiatan dengan psikolog di lapangan.

Karena, mereka mau menilai pemain itu pada konteks di mana mereka sering berada.

Jadi mereka mau di lapangan," kata Roca di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (22/10/2022).

Roca menjelaskan, dalam kondisi normal pada satu sesi latihan akan diterapkan lima komponen sepak bola yang meliputi teknik, taktik, fisik, mental dan aturan.

Namun, untuk saat ini, skema latihan komplit tersebut masih belum akan dilakukan.

"Materi latihan itu belum ada secara garis besar yang kompetitif.

Karena mental pemain tidak terlalu stabil, masih emosional.

Baca juga: Kuasa Hukum Ungkap Panpel Arema FC Sudah Ingatkan Polisi Jangan Bawa Gas Air Mata ke Kanjuruhan

Baca juga: Aksi Sujud Massal Anggota Polresta Malang Kota Diunggah di Instagram, Ini Komentar Presiden Arema FC

Jadi latihan kompetitif dikurangi," katanya.

Akan tetapi, lanjutnya, secara perlahan nantinya porsi latihan juga akan disesuaikan dengan kondisi tim.

Porsi latihan secara penuh tersebut, tergantung dari rekomendasi yang akan dikeluarkan oleh tim psikolog.

"Pelan-pelan kita akan masuk pada materi latihan yang lebih lengkap," katanya.

Ia menambahkan, Arema akan menjalani sesi latihan kembali pada pekan depan secara tertutup.

Hal tersebut merupakan kebijakan tim psikolog yang saat ini memberikan pendampingan kepada Johan Alfarizie dan kawan-kawan.

Sesi latihan secara tertutup tersebut perlu dilakukan agar para pemain bisa lebih leluasa untuk meluapkan isi hati mereka terkait peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu.

"Jika (dalam latihan) ditambah penonton atau media, itu nanti tidak keluar.

Makanya kita butuh privasi, kalau ada satu pemain tiba-tiba mau teriak, mau menangis itu bisa lebih bebas," ujarnya.

Menurutnya, saat ini tim sedang berupaya untuk kembali bangkit pascatragedi yang menewaskan 134 orang tersebut.

Ia berharap proses tersebut bisa berjalan dengan baik agar nantinya skuad Singo Edan siap untuk menghadapi lanjutan Liga 1 Indonesia.

Baca juga: Kerusuhan Kanjuruhan, Ade Armando Bela Polisi, Sebut Supporter Arema Biang Kerok

"Paling penting tim mulai bangkit, kita harus siap untuk Liga 1 dimulai kembali," katanya.

Pelatih Arema FC, Javier Roca secara perlahan menyiapkan tim berjuluk Singo Edan tersebut untuk menghadapi lanjutan Liga 1, meskipun hingga saat ini belum ada keputusan kapan kompetisi tersebut akan dilanjutkan pascatragedi Kanjuruhan.

Roca mengatakan, bahwa saat ini secara perlahan bersama tim pelatih untuk menyusun skuad Singo Edan yang sesuai dengan filosofi klub kebanggaan warga Malang Raya tersebut.

"Kondisi saya baik-baik saja (pascatragedi), saya bukan orang kuat.

Tapi yang pertama, saya harus bertanggung jawab kepada pemain," kata Roca.

Roca menjelaskan, ia harus menguatkan diri pascatragedi yang mengakibatkan 134 orang kehilangan nyawa tersebut, untuk memberikan semangat kepada para pemain yang hingga saat ini juga masih diliputi rasa kesedihan mendalam.

Menurutnya, saat ini ia secara perlahan-lahan tengah menyiapkan skema untuk Arema FC guna menghadapi Liga 1.

Ia juga masih menyusun sejumlah metode latihan untuk klub Arema ini.

"Jadi mungkin akan kedengaran terlalu dingin, tapi, kita harus tetap berjalan.

Pelan-pelan, dengan sedih, dengan luka di hati, tapi kita harus tetap berjalan," katanya. (ant)

Baca juga: 3 Suporter Wanita Arema Pingsan saat Tragedi Kanjuruhan, Temannya Minta Tolong Brimob, Malah Ditolak

Baca juga: Soal Pintu Kanjuruhan Terkunci Saat Suporter Arema Hindari Gas Air Mata, PSSI Ungkap Alasannya

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved