Breaking News

Pojok UMKM

Kerajinan Sange Cut Maneh Digemari Para Pengantin

Hampir semua daerah di Aceh memiliki perajin tudung saji atau dalam Bahasa Aceh disebut sange.

Editor: IKL
IST
Kerajinan Sange Cut Maneh Digemari Para Pengantin 

SERAMBINEWS.COM - Hampir semua daerah di Aceh memiliki perajin tudung saji atau dalam Bahasa Aceh disebut sange.

Pasalnya produk kerajinan sange itu selalu digunakan sebagai penutup barang-barang bawaan atau antaran dalam acara pesta budaya Aceh dan perkawinan, baik untuk acara intat linto (pengantin pria) maupun tung dara baro (pengantin wanita).

Kerajinan sange banyak jenisnya, ada yang berbahan baku dari daun nipah, dibungkus dengan kain warna mencolok, seperti warna kuning, merah, biru, hijau yang sudah dibordir atau diberi hiasanya payed dengan corak bunga-bunga lokal yang terdapat di Aceh.

Di antaranya Bunga Seulanga, Bunga Meulue, Bunga Melati, Pinto Rumoh Aceh, dan corak lainnya. Pasar dan permintaan produk kerajinan sange ini ada setiap waktu.

Pasalnya hampir setiap bulan, ada saja acara pesta perkawinan dan kenduri adat yang membutuhkan kerajinan sange sebagai penutup barang bawaan, termasuk untuk menutup hidangan kenduri maulid yang dibawa ke masjid atau meunasah.

Cut Maneh, perajin sange berbahan baku dari daun nipah, di Gampong Lambate, Jalan Tgk Fakinah Simpang Tiga, Aceh Besar, sering menghadapi permintaan yang sangat banyak.

Untuk memenuhinya, ia harus mengajak tetangga sebelah rumahnya. Pada minggu keempat bulan Oktober ini, kata Cut Maneh, ia mendapat pesanan untuk membuat sange dari daun nipah 150 unit dan sudah selesai ia kerjakan.

Sekarang, ia bersama rekan bisnisnya, sedang membuat kain penutup sange, dari kain mengkilat warna mencolok dan kain beledu, yang sudah diberi corak bordir, menggunakan mesin bordir maupun jahitan payed warna warni, sebagai pembungkus Sange. Harga Sange yang diproduksi Cut Maneh, bervariasi dan sangat digemari para pengantin.

Untuk sange biasa harganya Rp 70.000/unit, tapi untuk sange dengan pembalut kain bagus dengan corak menggunakan bordir dan jahitan payet, harganya antara Rp 140.000 – Rp 170.000/unit. Cut Maneh, tidak hanya memproduksi sange, tapi ia juga bisa membuat pesanan payung pengantin, maupun payung orang meninggal.

Untuk payung pengantin kualKerajinan Sange Cut Maneh Digemari Para Pengantin itas bagus, harga jualnya mencapai Rp 550.000/unit dan payung orang meninggal Rp 370.000/unit dan payung Pinto Aceh Rp 350.000/unit.

Anda yang membutuhkan produk Kerajinan Sange dan Payung Khas Aceh, bisa menghubungi Nomor Hp ini, 0852 0784 1490. Pakar UMKM dari Universitas Syiah Kuala, Dr Iskandar Majid mengatakan, perajin sange seperti Cut Maneh ini banyak di Aceh, tapi bahan baku yang digunakan beragam.

Cut Maneh menggunakan bahan baku sangenya dari daun nipah, ada perajin lainnya gunkan dari rotan, besi dan lainnya, dibungkus dengan kain beledu atau kain mengkilat yang lebih tebal, supaya bentuk sangenya tampak ketat, sehingga harganya pun beragam.

Kepala Dinas Koperasi UKM Aceh, Azhari SAg, MSi, yang didampingi Kasi Pelayanan Pelayanan Informasi dan Usaha PLUT UMKM, Andri Sufrianzah mengatakan, kegiatan produksi Sange ini perlu kita publikasikan ke publik, untuk memotivasi perajinnya, agar mereka bersemagat lagi memproduksi Sange.

Setiap daerah punya perajin sange dan motif bunga berbeda-beda antar daerah. Perbedaan motif itu, kata Azhari, sebagai kekayaan budaya Aceh yang menjadikan sange sebagai produk budaya warisan indatu dan yang bernilai budaya dan ekonomis, sehingga kerajinan tersebut tidak ditelan zaman, melainkan berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved