Formula E

Terungkap, Nilai Ekonomi Formula E Masa Anies Lebih Besar dari GP Mandalika, Indef Buka Data

Peneliti Indef, M Rizal Taufikurahman ungkap nilai ekonomi Formula E masa Anies Baswedan ternyata jauh lebih besar daripada MotoGP Mandalika.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
YouTube Universitas Al Azhar Indonesia
Peneliti Indef, M Rizal Taufikurahman ungkap nilai ekonomi Formula E masa Anies Baswedan ternyata jauh lebih besar daripada MotoGP Mandalika. 

SERAMBINEWS.COM - Terungkap, nilai ekonomi Formula E masa Anies Baswedan ternyata jauh lebih besar daripada MotoGP Mandalika.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), M Rizal Taufikurahman memaparkan, MotoGP Mandalika memiliki dampak ekonomi atau keuntungan dua kali lipat dari modal yang dikeluarkan.

Sementara Formula E melampauinya jauh hingga 3,5 kali lipat dari modal yang dikeluarkan dalam pergelaran balap mobil listrik tersebut.

"Jadi artinya apa ini, investasi di DKI Jakarta untuk kasus ini jauh lebih efisien dibanding dengan di Mandalika," ungkap Rizal dalam diskusi yang dipandu Aiman Witjaksono diilihat Serambinews.com dari YouTube Universitas Al Azhar Indonesia, Selasa (25/10/2022).

 

 

Diketahui Indef menjadi peneliti dampak ekonomi kedua acara balapan tersebut.

Formula E merupakan kegiatan balap mobil listrik internasional yang dibiayai oleh oleh BUMD Jakarta.

Sementara MotoGP dibiayai oleh APBN dengan sponsor utama BUMN.

Ketika MotoGP Mandalika, Indef diminta langsung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Sedangkan saat Formula E, Indef diminta langsung oleh Jakpro meneliti dampak ekonomi balapan tersebut.

Pihaknya menggunakan metodologi yang sama dalam melakukan penelitian, yakni model keseimbangan umum.

"Bagi orang ekonomi tahu persis metodelogi ini," kata Rizal.

Baca juga: Anies Baswedan Blak-Blakan soal Formula E, Invisible Hand hingga Dugaan Politisasi di KPK

Peneliti Indef itu menegaskan, hasil kajian tersebut murni independen meskipun Indef didukung secara budget oleh kedua lembaga yang memintanya.

Namun dalam hal ini harus tetap independen base on data.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved