Berita Pidie

Warga Keumala Trauma Pascameninggalnya Petani Akibat Diinjak Gajah

Masalah gajah ini sudah berkali-kali dilaporkan ke pihak pemerintah di tingkat daerah hingga pusat, tapi belum juga ada keseriusan dalam menanganinya.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Warga mengusung jenazah M Affan korban amukan gajah untuk diantar ke tempat pengistirahatan terakhir di Gampong Pako, Kecamatan Keumala, Pidie, Sabtu (29/10/2022) 

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Warga Keumala masih trauma pasca kejadian M Affan (53) warga Gampong Pako, Kecamatan Keumala, Pidie, Jumat (28/10/2022), diduga meninggal diinjak kawanan gajah liar.

Kejadian amukan gajah yang dinilai warga sangat mengerikan ini menimbulkan trauma berat bagi petani di Keumala. Kondisi tubuh almarhum M Affan sangat mengenaskan akibat amukan gajah tersebut.

"Amukan gajah ini sangat mengerikan, petani di Keumala mengalami trauma berat atas kejadian tersebut," kata Imum Mukim Keumala, H Syarwan, saat melaporkan gangguan gajah ke Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, di rumah almarhum M Affan di Gampong Pako, Sabtu (29/10/2022).

Untuk itu, kata H Syarwan, pemerintah harus hadir mencari solusi, agar satwa liar itu tidak terus menerus merusak tanaman produktif milik masyarakat. Sebab, masalah gajah secara berulangkali dilaporkan, baik kepada bupati dan wakil bupati dahulu, tapi belum adanya keseriusan pemerintah.

"Bahkan kami pernah melaporkan gangguan gajah kepada anggota DPR RI Nasir Djamil saat berkunjung ke Keumala, agar dilaporkan ke Kementerian supaya adanya solusi," sebutnya.

Kata H Syarwan, rasa trauma yang masih menghantui petani setelah kejadian itu, menyebabkan warga tidak berani pergi ke kebun. Sementara sumber rezeki warga di sini, dominan dari hasil berkebun.

"Bagaimana jika warga tidak berani pergi ke kebun akibat gangguan gajah, bagaimana biaya pendidikan anak yang selama ini mengandalkan hasil kebun," kata H Syarwan dibenarkan sejumlah warga.

Camat Keumala, Nurjannah, menyebutkan dirinya bersama Camat Sakti, Nurmasyitah sering adu argumen dengan pihak BKSDA dan DLHK, terkait belum adanya keseriusan pihak terkait menangani gangguan gajah. 

Selain itu, kata Nurjannah, untuk mengobati rasa trauma masyarakat, harus adanya kompensasi terhadap kerugian tanaman. Tapi, kompensasi tersebut belum ada realisasi. 

"Memang ada wacana bahwa warga yang terdampak gangguan gajah akan mendapatkan bantuan. Saya harapkan bantuan itu betul-betul bisa terwujud," ujarnya pada Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, Sabtu (29/10/2022).(*)

Baca juga: Warga Keumala Pidie Meninggal Diinjak Gajah dengan Tubuh Remuk

Baca juga: Kondisi Mengenaskan Petani Keumala Pidie Meninggal Diinjak Gajah, Warga Temukan Bagian Tubuh Hilang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved