Konsultasi Agama Islam
Benarkah Arwah Datangi Rumah Keluarga Tiap Hari Jumat?
tentang ruh jak seumapa aneuk cuco kawom syedara, Adakah demikian nash nya. Dan benarkah ruh pulang di hari-hari tertentu ke rumah.
2. Menurut hemat kami, riwayat-riwayat yang disebut oleh para ulama ini dikemukakan dalam rangka memotivasi umat Islam meningkatkan doa-doa dan hadiah pahala kepada anggota keluarganya yang sudah meninggal dunia. Sebab menggunakan hadits dhaif untuk katagori seperti ini dibolehkan, karena masih termasuk dalam katagori fadhailul amal dan nasehat kepada kebaikan, dimana menurut jumhur ulama dibolehkan menggunakan hadits dhaif sebagai sandarannya. Jadi bukan sebagai sebuah keyakinan atau aqidah. Termasuk dalam katagori ini penjelasan Imam al-Ramli di atas. Beliau hanya menjelaskan ada datang riwayat tanpa menjelaskan perawi dan sanadnya dan juga tanpa penjelasan shahih atau tidaknya.
3. Adapun perilaku sebagian umat Islam di sebagian daerah yang menyiapkan kamar yang bagus, baju almarhum atau menyediakan makanan yang disukainya pada waktu masih hidupnya, karena anggapan arwah anggota keluarganya akan mengunjungi rumahnya pada hari tertentu serta hal tersebut dapat menyenangkannya, ini menurut hemat kami termasuk perilaku bid’ah tercela. Karena arwah orang yang sudah meninggal tidak membutuhkan sesuatu yang bersifat duniawi. Mereka hanya membutuh kiriman pahala dan doa-doa dari orang yang masih hidup.
Kesimpulan
1. Keyakinan adanya arwah orang yang sudah meninggal dunia mengunjungi rumah keluarganya yang masih hidup pada hari Jumat, sandarannya hanya berupa riwayat yang diduga dhaif, sehingga tidak dapat menjadi hujjah dan pegangan. Apalagi apabila riwayat tersebut dimaknai “lalu mereka berdiri sejajar dengan kampung-kampung atau rumah mereka.” ,maka riwayat ini seandaipun dihukum shahih, akan tetapi kandungannya bukan berkenaan dengan para arwah berkunjung ke rumah anggota keluarganya sebagaimana penjelasannya dalam uraian di atas.
2. Penyebutan riwayat-riwayat tersebut oleh sebagian ulama dalam kitabnya hanyalah dalam rangka memotivasi umat Islam meningkatkan doa-doa dan hadiah pahala kepada anggota keluarganya yang sudah meninggal dunia, bukan untuk sebuah keyakinan Ini dibolehkan menggunakan riwayat dhaif, karena bukan untuk berhujjah, tetapi hanya sebatas untuk fadhailul amal
3. Perilaku menyiapkan kamar yang bagus atau baju almarhum atau menyediakan makanan yang disukainya pada waktu masih hidupnya, karena anggapan arwah anggota keluarganya akan mengunjungi rumahnya pada hari tersebut serta hal tersebut dapat menyenangkannya termasuk perilaku bid’ah tercela.
Wallahua’lam bisshawab