Breaking News

Internasional

Iran Rayakan Pengambilan Kedutaan Besar AS Tahun 1979, Demonstrasi Tandingan Bergulir

Pemerintah Iran pada Jumat (4/11/2022) memperingati pengambilalihan Kedutaan Besar AS di Teheran pada tahun 1979.

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Warga Iran menyerbu gedung Kedutaan Besar AS di Teheran pada 4 November 1979. 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran pada Jumat (4/11/2022) merayakan pengambilalihan Kedutaan Besar AS di Teheran pada tahun 1979.

Perayaan itu bertepatan dengan aksi demonstrasi nasional atas kematian seorang wanita Kurdi berusia 22 tahun yang belum juga berhenti.

Namun, televisi pemerintah Iran menayangkan siaran langsung dari berbagai demonstrasi balasan di seluruh negeri.

Sejumlah demonstran di Teheran melambaikan plakat drone Iran berbentuk segitiga yang sekarang digunakan Rusia untuk menyerang sasaran di Ukraina.

Kerumunan di Teheran sebagian besar dengan wanita mengenakan cadar mengibarkan bendera Republik Islam.

Sebuah aksi protes lain di negara itu tampak lebih kecil, dengan hanya beberapa lusin orang ambil bagian, seperti dilansir AFP, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Mahasiswa Iran Tak Hiraukan Seruan Garda Revolusi, Terus Demonstrasi, Korban Tewas Capai 450 Orang

Demonstrasi yang telah mengguncang Iran selama lebih dari enam minggu setelah kematian Mahsa Amini mejadi tantangan terbesar bagi para ulama penguasa negara itu sejak Revolusi Islam 1979.

Setidaknya 300 pengunjuk rasa telah tewas dan 14.000 ditangkap sejak kerusuhan dimulai, menurut Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran.

Sebuah kelompok yang telah memantau tindakan keras terhadap demonstran.

Kaum garis keras di Iran telah lama mengantar pegawai pemerintah dan lainnya ke dalam demonstrasi 4 November 2022.

Dimana, memiliki nuansa seperti karnaval bagi para mahasiswa dan orang lain yang ambil bagian di Jalan Taleqani di pusat kota Teheran.

Tahun ini, bagaimanapun, tetap jelas harapan teokrasi Iran untuk memberi energi pada basis garis kerasnya.

Beberapa tanda bertuliskan "Kami Taat Kepada Pemimpin," mengacu pada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang berusia 83 tahun.

Baca juga: Pemimpin Partai Demokrat Kurdistan Iran Jadi Target Pembunuhan di Irak Bahas Demonstrasi Nasional

Demonstrasi selama berminggu-minggu termasuk teriakan menyerukan kematian Khamenei dan penggulingan pemerintah.

Peringatan tahunan menandai ketika demonstran mahasiswa memanjat pagar di Kedutaan Besar AS pada 4 November 1979.

Aksi itu untuk meluapkan kemarahan kepada Presiden Jimmy Carter yang mengizinkan Shah Mohammad Reza Pahlavi yang sakit parah menerima perawatan kanker di Amerika Serikat.

Para mahasiswa segera mengambil alih seluruh kompleks yang rimbun.

Beberapa staf Kedubes AS melarikan diri dan bersembunyi di rumah duta besar Kanada untuk Iran sebelum melarikan diri dari negara itu dengan bantuan CIA.

Sebuah cerita yang didramatisasi dalam film 2012 “Argo.”

Baca juga: Pengadilan Iran Hukum Mati Lima Demonstran, Salah Satunya Dalam Persidangan Pertama

Krisis 444 hari membuat Amerika Serikat terpaku, saat gambar-gambar malam sandera yang ditutup matanya diputar di televisi di seluruh negeri.

Iran akhirnya melepaskan semua tawanan pada hari Carter meninggalkan kantor pada hari pelantikan Ronald Reagan pada tahun 1981.

Permusuhan antara Iran dan AS telah surut dan meningkat selama beberapa dekade sejak itu.

AS dan kekuatan dunia mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran pada 2015 yang secara drastis membatasi programnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.

Namun, Presiden AS Donald Trump saat itu secara sepihak menarik diri dari kesepakatan pada 2018, memicu ketegangan selama bertahun-tahun.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved