Berita Aceh Tamiang
Diduga Terseret Arus Banjir, Nenek 98 Tahun di Aceh Tamiang Ditemukan Meninggal di Belakang Rumahnya
Seorang nenek berusia 98 tahun, ditemukan meninggal dunia di belakang rumahnya yang terendam banjir.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Banjir yang melanda Aceh Tamiang mulai menelan korban jiwa.
Seorang nenek berusia 98 tahun, ditemukan meninggal dunia di belakang rumahnya yang terendam banjir.
Jasad korban bernama Rubinah (98), ditemukan pada Minggu (6/11/2022) malam sekira pukul 21.00 WIB.
Jasad korban berada di perkebunan karet yang berada di belakang rumahnya di Dusun Gabungan, Kampung Matangara Jawa, Kecamatan Manyakpayed, Aceh Tamiang.
Informasi ini disampaikan anggota DPRA, Asrizal Asnawi setelah ambulans miliknya terlibat dalam mengevakuasi jasad korban.
"Jenazah sudah kami evakuasi ke Matangcincin, kami ikut berduka atas kejadian ini," kata Asrizal.
Baca juga: Peduli Nasib Korban Banjir! Bank Aceh dan Serambi Buka Dompet Bencana Aceh, Catat Nomor Rekeningnya
Dia kemudian menyampaikan, sebelum ditemukan meninggal, korban sempat mendatangi rumah tetangga, sekira pukul 16.00 WIB, untuk meminta nasi.
Selanjutnya korban pulang dengan berjalan kaki menyusuri jalan yang masih tergenang banjir.
Di sis lain, keluarga tak curiga ketika mengetahui korban tidak ada di rumah karena pada saat itu ada anaknya yang sedang mengadakan kenduri.
"Keluarga menduga sore itu korban pergi ke rumah anaknya yang sedang kenduri," kata Asrizal Asnawi.
Keluarga maupun tetangga mulai panik ketika korban tak kunjung pulang hingga Magrib.
Suasana semakin tegang ketika anak yang mengadakan kenduri mengonfirmasi korban juga tidak ada.
Baca juga: Nekat Seberangi Sungai Sendirian Sampil Pikul Brondolan Sawit, Pemuda Rantau Selamat Terseret Arus
"Warga bersama tetangga kemudian melakukan pencarian secara bersama-sama," lanjut Asrizal.
Upaya ini pun akhirnya menemukan korban sudah tidak bernyawa.
Diduga kuat korban terseret banjir ketika pulang dari rumah tetangga.
Asrizal mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan satu unit ambulans untuk mengantar jenazah ke rumah anaknya di Matangcincin.(*)