Festival Seni

Disbudpar Aceh Gelar Peut Sagoe Art Festival di Pidie Jaya

Peut Sagoe Art Festival akan berlangsung 8-9 November, menghadirkan ragam penampilan kebudayaan, tradisi masyarakat dan keagamaan di Pidie Jaya.

Penulis: Subur Dani | Editor: Taufik Hidayat
Dok panitia
Peut Sagoe Art Festival di Pidie Jaya 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar kegiatan Peut Sagoe Art Festival 2022 di Kabupaten Pidie Jaya.

Kegiatan yang mengusung tema “Adat Tapeutimang, Agama Bek Leukang, Reusam Tajaga” ini akan dihelat dalam pergelaran panggung terbuka di Lapangan Utama Balee Mideuen, Meurah Seutia, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Selasa (8/11/2022) malam besok.

Direncanakan, perhelatan tersebut akan dibuka oleh Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal, dihadiri Bupati Pidie Jaya, H Aiyub Abbas dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Peut Sagoe Art Festival akan berlangsung selama dua hari sejak 8-9 November, dengan menghadirkan ragam penampilan kebudayaan, tradisi masyarakat, dan keagamaan di Pidie Jaya.

Pada malam pembukaan, para pelaku seni lokal akan menampilkan sejumlah penampilan seperti tari tradisi, kreasi, seni tutur seumapa, hikayat, termasuk salah satu tarian khas Pidie Jaya, Rapai-i Bubee.

Penyanyi etnik perempuan Aceh yang sedang naik daun, Safira Amalia dan grup nasyid Salsabil juga akan ikut memeriahkan pembukaan Peut Sagoe Art Festival.

Selanjutnya, pada hari kedua, Rabu (9/11/2022) pagi, juga akan digelar Festival Dike Maulid se Kabupaten Pidie Jaya.

Sedikitnya sekitar 10 grup akan ikut berkompetisi dalam ajang festival tersebut untuk menjadi peserta terbaik.

Peut Sagoe Art Festival akan ditutup pada Rabu (9/11/2022) malam dengan tetap menampilkan ragam tradisi Pidie Jaya, seperti Seudati, Rapa-i Geleng, Dodaidi, Seumapa murid SD.

Grup music etnik Aceh, juga ikut memeriahkan kegiatan penutupan yang dirangkai dengan pembagian hadiah Festival Lomba Dike Maulid.

Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal mengatakan, Disbudpar Aceh memiliki tagline “Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata”. “Tagline ini merupakan konsep kami untuk mempromosikan potensi kebudayaan dan kepariwisataan Aceh, dan kedua event tersebut (Peut Sagoe Art Festival dan Festival Dike Maulid) merupakan salah satu upaya kami melestarikan kebudayaan Aceh,” kata Almuniza.

Menurutnya, melalui budaya, wisatawan akan merasakan dan mempelajari berbagai kebudayaan dan keanekaragaman kearifan lokal (dike, seumapa, hikayat, tarian, dan lain-lain) yang dimiliki Aceh.(*)

Baca juga: Festival Didong 2022 Digelar di Bener Meriah

Baca juga: Ornamen Aceh pada Seni Arsitektur Nusantara - 30 Menit Bersama Tokoh

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved