Info Fattah Fikri

Ketua DPRK Aceh Timur Imbau Orang Tua Hati-hati Berikan Izin Anak Jadi TKI ke Malaysia

Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRK Aceh Timur, Fattah Fikri, menindaklanjuti kasus seorang gadis asal Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, berinisial

Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Ketua DPRK Aceh Timur, Fattah Fikri 

Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRK Aceh Timur, Fattah Fikri, menindaklanjuti kasus seorang gadis asal Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, berinisial NZ (20), diduga menjadi korban perdagangan manusia atau Human Trafficking ke Malaysia.

Laporan Seni Hendri Aceh Timur 

SERAMBINEWS.COM, IDI - Ketua DPRK Aceh Timur, Fattah Fikri, mengingatkan para orang tua agar tidak sembarangan memberikan izin kepada anaknya untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, termasuk ke Malaysia.

Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRK Aceh Timur, Fattah Fikri, menindaklanjuti kasus seorang gadis asal Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, berinisial NZ (20), diduga menjadi korban perdagangan manusia atau Human Trafficking ke Malaysia.

"Para orang tua harus hati-hati memberikan izin kepada anaknya yang ingin bekerja di Malaysia, kalau agennya kurang jelas.

Mereka (agen) mengiming-imingi akan mempekerjakan TKI di tempat yang baik, namun faktanya seperti yang dialami gadis itu, sampai di Malaysia diserahkan ke majikan, lalu majikan menempatkan di tempat kerja yang tidak sesuai dengan harapan," ungkap Fattah Fikri.

Hasil koordinasi dengan Ketua Sosialiasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA) Malaysia, Tgk Bukhari Ibrahim, jelas Fattah Fikri, kasus seperti ini banyak dialami anak-anak gadis Aceh yang menjadi TKI di Malaysia.

Baca juga: Gadis Simpang Ulim Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia, Kerja di Salon dengan Pakaian Seksi

"Karena itu, kita minta kepada para orang tua ke depannya agar hati-hati saat memberikan izin kepada anaknya, jika ingin ke Malaysia.

Soalnya untuk meloloskan niatnya, agen menjanjikan kepada korban akan dipekerjakan di tempat kerja yang bagus, namun tanpa disadari mereka jadi korban perdagangan manusia atau human trafficking, inilah yang sangat kita sayangkan dan kita harapkan ke depan tak terjadi lagi," kata Fattah Fikri.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang gadis asal Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur berinisial NZ (20), diduga menjadi korban perdagangan manusia atau Human Trafficking ke Malaysia.

NZ diduga kuat direkrut oleh seorang wanita berinsial L (32), warga Kabupaten Aceh Tamiang, di mana korban kemudian diduga dijual kepada agen lintas negara.

Informasi tersebut didapatkan Serambinews.com dari Ketua Sosialiasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA) Malaysia, Tgk Bukhari Ibrahim pada Kamis (3/11/2022) siang lalu. (*)

Baca juga: Gadis Dayah di Simpang Ulim Dijual di Malaysia, Kerja di Salon Berpakaian Seksi, Kini Minta Pulang

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved