Doa dan Shalat

Lafadz Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan, Niat Jangan Tertukar Dengan Shalat Gerhana Matahari

Penting untuk diketahui, pada niat shalat gerhana bulan, ada bacaan yang hampir sama dengan niat shalat gerhana matahari.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
SERAMBITV.COM
Tutorial shalat gerhana 

SERAMBINEWS.COM - Berikut lafadz niat dan tata cara shalat gerhana bulan yang akan terjadi pada hari ini.

Fenomena Gerhana Bulan Total akan terjadi pada hari ini, Selasa (8/11/2022).

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) juga telah merilis informasi mengenai fenomena ini.

“Halo #KawanBRIN, hari Selasa, 8 November 2022 mendatang akan ada fenomena gerhana bulan total loh!“ tulis LAPAN dikutip dari akun Instagram resminya.

Berdasarkan informasi yang dirilis oleh LAPAN, Gerhana Bulan Total yang terjadi pada hari ini diperkirakan akan berlangsung selama 1 jam, 24 menit, 58 detik.

Sedangkan durasi umbral (sebagian + total) akan berlangsung selama 3 jam, 39 menit, 50 detik.

Adapun puncak gerhana Bulan total dapat disaksikan mulai pukul 18.00 WIB/19.00 Wita, atau 20.00 WIT.

Puncak Gerhana Bulan Total yang terjadi pada hari ini juga bisa diamati di seluruh wilayah Indonesia, kecuali 4 daerah.

Baca juga: Gerhana Bulan Total Terjadi Nanti Sore, Warga Lhokseumwe Bisa Ikut Pengamatan, Ini Lokasinya

Dengan adanya Gerhana Bulan Total, Kementerian Agama Indonesia (Kemenag) lantas mengajak umat Islam untuk melaksanakan shalat gerhana atau shalat khusuf.

Informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Kamaruddin.

“Insya Allah, pada 8 November 2022, akan terjadi Gerhana Bulan Total di seluruh wilayah Indonesia,” terang Kamaruddin Amin di Jakarta, Jumat (4/11/2022), dikutip dari laman resmi Kemenag.

Untuk pelaksanaan shalat gerhana bulan total, kata Kamaruddin, disesuaikan dengn situasi dan kondisi di daerah masing-masing.

"Kami juga mengimbau masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," sambungnya.

Untuk niat dan tata cara shalat gerhana bulan, bisa disimak dalam artikel berikut.

Sementara untuk rincian waktu dan wilayah di Indonesia yang dapat melihat Gerhana Bulan Total akan ditampilkan di bagian akhir artikel.

Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Ditjen Bimas Islam juga telah membagikan seputar tata cara pelaksanaan shalat gerhana bulan.

Baca juga: Gerhana Bulan Total, Ibu Hamil Jangan Percaya Mitos, Buya Yahya: Shalat Khusuf, Jangan Sembunyi

Dikutip dari akun Instagram resminya, @bimasislam, berikut tata caranya.

1. Niat di dalam hati

Berikut lafadz niat shalat gerhana bulan baik dalam Bahasa Arab dan Bahasa Latin.

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا /مَأْمُوْماً لله تَعَالَى

Ušollî sunnata khusûfil rak’ataini imâman/mamûman lillahi ta’âla

Artinya: Saya berniat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam atau makmum karena Allah SWT.

2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.

3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, dilanjutkan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan atau dikeraskan suaranya, bukan lirih.

4. Ruku’.

5. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan:

“Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”

6. Setelah i’tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat Al Qur'an.

Berdiri yang kedua ini lebih singkat daripada yang pertama.

7. Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.

8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).

9. Selanjutnya, sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

10. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya

11. Salam.

Untuk diketahui, jumlah membaca surah Al-Fatihah, rukuk, dan i'tidal dalam 2 rakaat shalat gerhana ini adalah 4 kali.

Setelah selesai mengerjakan shalat gerhana, imam/khotib menyampaikan khutbah sebanyak 2 khutbah (seperti khutbahnya shalat idul fitri/idul adha) kepada para jamaah.

Khutbah tersebut dapat berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar serta disunahkan untuk bersedekah.

Baca juga: Hari ini Gerhana Bulan Total, Berikut Daftar Wilayah yang Bisa Melihat Gerhana Bulan dan Waktunya

Niat jangan sampai tertukar

Penting untuk diketahui, pada niat shalat gerhana bulan, ada bacaan yang hampir sama dengan niat shalat gerhana matahari.

Yaitu pada kata الخُسُوفِ atau secara latin dibaca khusûfil.

Sementara pada niat shalat gerhana matahari, juga terdapat kata serupa, yaitu لِكُسُوْفِ atau dalam bahasa latin dibaca likusufi.

Pada bacaan niat shalat gerhana bulan menggunakan huruf  "خُ", sedangkan pada bacaan niat shalat gerhana matahari menggunakan huruf "ك".

Jadi jangan sampai tertukar.

Untuk melihat perbedaan lebih jelasnya, berikut lafadz niat shalat gerhana matahari.

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَ

Ushallî sunnatan likusûfisy syamsi rak’ataini lillâhi ta’âlâ

Artinya, “Saya niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’âla.”

Daftar Wilayah dan Waktu untuk Melihat Gerhana Bulan Total

Dikutip dari laman resmi lapan.go.id, Gerhana Bulan total pada 8 November 2022 akan berlangsung selama 1 jam, 24 menit, 58 detik.

Sedangkan durasi umbral (sebagian + total) akan berlangsung selama 3 jam, 39 menit, 50 detik.

Adapun puncak gerhana Bulan total dapat disaksikan mulai pukul 18.00 WIB/19.00 Wita, atau 20.00 WIT.

Seluruh Indonesia dapat mengamati pucak terjadinya Gerhana Bulan Total, kecuali 4 daerah.

Keempat daerah itu adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.

Berikut adalah waktu proses terjadinya Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022 dari Awal penumbra hingga akhir.

Baca juga: Link Streaming Gerhana Bulan Total, Ini Wilayah yang Bisa Lihat Fenomenanya Besok, Termasuk Aceh?

1. Awal Penumbra (P1)

Pukul 15.02 WIB/16.02 WITA/17.02 WIT

Tidak dapat teramati untuk Seluruh Wilayah Indonesia

2. Awal Sebagian (U1)

Pukul 16.09 WIB/17.09 WITA/18.09 WIT

Wilayah yang bisa melihat di antaranya Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kepulauan Aru, Kepulauan Kai, dan Kepulauan Tanimbar

3. Awal Total (U2)

Pukul 17.16 WIB/18.16 WITA/19.16 WIT

Wilayah yang bisa melihat yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi NTT, NTB, Bali, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng, dan Kapuas Hulu

4. Puncak Gerhana

Pukul 18.00 WIB/19.00 WITA/20.00 WIT

Seluruh Indonesia bisa melihat kecuali Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu

5. Akhir Total (U3)

Pukul 18.41WIB/19.41 WITA/20.41 WIB

Seluruh Indonesia bisa melihat.

6. Akhir Sebagian (U4)

Pukul 19.49 WIB/20.49 WITA/21.49 WIT

Seluruh Indonesia bisa melihat.

7. Akhir Penumbra (P4)

Pukul 20.56 WIB/21.56 WITA/22.56 WIT

Seluruh Indonesia bisa melihat.

Dampak gerhana Bulan total

Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengatakan, tidak ada dampak langsung dari gerhana Bulan total.

"Tidak ada dampak langsung, tetapi pasang maksimum di laut bisa dipengaruhi oleh konfigurasi Bumi-Bulan-Matahari," jelasnya, dikutip dari Kompas.com (2/11/2022).

Ia mengatakan, secara umum, konfigurasi Bumi, Bulan, Matahari memang akan berpengaruh pada pasang maksimum.

Adapun terkait rob, menurutnya terjadi tidak bersamaan dengan gerhana.

"Terkait dengan prakiraan rob awal November, banjir rob diprakirakan tidak bersamaan dengan terjadinya gerhana Bulan," kata dia.

Banjir rob itu justru diprakirakan terjadi di Pantai Jawa Timur sekitar 7 November 2022.

Sementara di Pantai Jawa bagian barat dan tengah diperkirakan sekitar 12 November 2022.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved