Anies Tak Hadir di Silatnas KAHMI, Spanduk Sudah Terpasang, Eggi Sudjana: Pengkhianatan Kepada HMI
"Hari ini saja terlepas dari banyak urusan, enggak dateng tuh. Pengkhianatan kepada HMI," kata Eggi Sudjana di dalam acara Silatnas KAHMI
Namun, dia mewanti-wanti agar dukungan HMI tak diibaratkan seperti mendorong mobil mogok.
"Jangan dia sudah jadi nanti kita seperti dorong mobil mogok, ditinggalin saja," ujarnya.
Sementata itu, dalam agenda yang sama, Anies Baswedan menyampaikan permohonan maafnya karena tak bisa hadir melalui tayangan video.
Ketidak hadirannya tersebut karena sedang menjadi pembicara pada rangkaian acara menuju KTT G20 di Bali.
Baca juga: Warga yang Tak Puas dengan Kinerja Jokowi akan Pilih Anies Baswedan atau Prabowo pada Pilpres 2024
"Saya mohon izin tadi tidak bisa berada di acara ini karena tidak ada di Jakarta saya berada di Bali dalam rangka rangkaian G20.
Sudah telanjur dijadwalkan sejak cukup lama dan saya mendapatkan tugas untuk berbicara pada siang hari ini," kata Anies dalam sebuah tayangan video.
Anies juga menyampaikan ikhtiarnya agar terwujudnya Indonesia yang berkeadilan dan kesetaraan.
"Insya Allah ikhtiar bersama yang kita lakukan sejak bertahun-tahun yang lalu. Kita menginginkan Indonesia yang berkeadilan, kita menginginkan agar ada kesetaraan-kesetaraan," ujarnya.
Nasdem tak Jamin Anies Jadi Capres
Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, secara terbuka menyatakan pihaknya tidak menjamin jika Anies Baswedan bakal mendapat tiket untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang.
Pasalnya, sebut Paloh, Anies Baswedan baru capres nominasi dari NasDem.
Sehingga masih perlu tambahan portofolio lain untuk memenuhi syarat pencalonan.
Meski Paloh tak secara gamblang menjelaskan tambahan portofolio, namun sejumlah kalangan menilai hal tersebut berkaitan dengan mitra koalisi partai politik untuk mengusung capres yang belum final.
Apalagi, deklarasi Koalisi Perubahan yang digagas sebelumnya oleh NasDem bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) batal dilaksanakan pada 10 November 2022, lalu.
Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom, Pratama Ari Junaedi, menilai, apa yang disampaikan Surya Paloh itu setelah molornya deklarasi pasangan capres-cawapres dari Koalisi Perubahan yang digagas NasDem.
Ia pun menduga, hal itu terjadi karena masih alotnya pembahasan siapa yang akan menjadi 'pengantin' Anies Baswedan "Jika Demokrat begitu ngotot menyodorkan nama AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan PKS begitu gigih menyorongkan nama Aher (Ahmad Heriawan) maka potensi gagalnya pencapresan Anies Sudah di depan mata," kata Ari Junaedi saat dihubungi Tribun Network, Sabtu (12/11/2022).