Berita Banda Aceh

Abu Mudi Peusijuek Dayah Bustanul Huda Al-Aziziyah Pimpinan Waled H Muhibban di Bitai Banda Aceh

Dayah ini berlokasi di Jalan Tanggul Krueng Neng, Cot Paya, Gampong Bitai, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh. 

Penulis: Misran Asri | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Pimpinan Dayah Mudi Mesra, Tgk H Hasanoel Bashry atau juga dikenal Abu Mudi mempeusijeuk Dayah Bustanul Huda Al-Aziziyah Pimpinan Waled H Muhibban di Gampong Bitai, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh yang turut disaksikan Keuchik Lamteumen Timur, Riazil SSos dan Keuchik Bitai, Tajuddin, Sabtu (12/11/2022) 

Dayah ini berlokasi di Jalan Tanggul Krueng Neng, Cot Paya, Gampong Bitai, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pimpinan Dayah Mudi Mesra Samalanga, Bireuen, Tgk H Hasanoel Bashry atau juga dikenal Abu Mudi Samalanga mempeusijuek atau menepung tawari Dayah Bustanul Huda Al-Aziziyah, Sabtu (12/11/2022). 

Dayah ini berlokasi di Jalan Tanggul Krueng Neng, Cot Paya, Gampong Bitai, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh

Prosesi Peusijuek turut dihadiri tokoh ulama, Muspika Jaya Baru, aparat dua gampong Lamteumen Timur dan Bitai para donatur dan pewakaf serta masyarakat setempat.

Bahkan saat peusijuek ini juga turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol Fajri,

Dayah Bustanul Huda Al-Aziziyah merupakan perluasan dari Dayah Mabdaul Ulum Al Aziziyah di Gampong Lamteumen Timur, di bawah pimpinan Waled H Muhibban HM Hajat.

Baca juga: Pendidikan IAI Al Aziziyah, Kolaborasi Pendidikan Dayah dan Perguruan Tinggi

“Alhamdulillah perluasan dayah dapat dilaksanakanan dengan adanya tanah wakaf dan bantuan donatur,’’ kata Waled H Muhibban.

Waled menjelaskan, total Luas tanah wakaf adalah 4.532 meter dengan total harga Rp 2.358.000.000.
Sementara jumlah yang sudah terwaqaf 2.027 meter atau baru 44,75 persen dengan jumlah dana Rp 1.066.365.000.

Sisa tanah yang belum dibebaskan 2.504,1 meter dengan jumlah dana yang dibutuhkan Rp 1.291.635.000, dengan harga tanah per meter Rp 550.000.

“Kita harapkan ada donatur untuk sisa tanah wakaf, sehingga pembangunan dayah dapat rampung, sebagai tempat para santri generasi umat Muslim mendapat ilmu pengetahuan Agama,” lanjutnya.

Pimpinan Dayah Bustanul Huda Al- Aziziyah Waled, H Muhibban HM Hajad, mengatakan tujuan didirikan dayah ini adalah untuk meneruskan perjuangan Baginda Rasulullah SAW dengan perpanjangan dan bimbingan para Ulama.

Diharapkan melalui Dayah Bustanul Huda Al-Aziziyah dapat melahirkan generasi muda khususnya Kota Kota Banda Aceh berwawasan Islami, berilmu, beradab dan akan meneruskan perjuangan para ulama demi kejayaan Islam. (*)

Baca juga: Raih Kemuliaan dengan Infaq Harta, Simak Penjelasan Pimpinan Dayah Raudhatul Qur’an Al-Aziziyah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved