Mihrab

Raih Kemuliaan dengan Infaq Harta, Simak Penjelasan Pimpinan Dayah Raudhatul Qur’an Al-Aziziyah

Barangsiapa meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan mengembalikannya berlipat ganda dan baginya pahala yang mulia.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Pimpinan Dayah Raudhatul Qur’an Al-Aziziyah Lamsiteh, Tgk Salman SHI MSh 

Raih Kemuliaan dengan Infaq Harta, Simak Penjelasan Pimpinan Dayah Raudhatul Qur’an Al-Aziziyah Lamsiteh

SERAMBINEWS.COM - Kondisi ekonomi pada hari ini dipenuhi bayangan ketidakstabilan.

Hal itu dikarenakan kita sedang menghadapi berbagai permasalahan akibat naiknya harga sebagian barang.

Namun demikian, tentu kita ingin hidup ini dimudahkan dan rezeki dilancarkan oleh Allah SWT, serta  kehidupan yang makmur dan sejahtera.

“Tentu saja kita ingin mendapatkan hal itu,” kata Pimpinan Dayah Raudhatul Qur’an Al-Aziziyah Lamsiteh, Tgk Salman SHI MSh, dalam khutbah Jumat yang akan disampaikannya di Masjid Al Faizin Lampeuneurut, Kecamatan Darul Imarah, (30/9/2022).

Karena itu, dia menjelaskan, barangsiapa meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan mengembalikannya berlipat ganda dan baginya pahala yang mulia (karim).

Baca juga: Pelajar Madrasah di Aceh Singkil Pelopori Gerakan Infaq Seribu Rupiah

“Mari kita renungkan sejenak, apakah yang disebut dengan karim atau kemuliaan itu. Hanya dengan meminjamkan dan menginfakkan harta di jalan Allah, maka Allah menyematkan kata karim yang penuh keagungan dan kemuliaan itu,” katanya.

Dalam kaitan ini, Allah Swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 245 yang artinya,

“Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan”.

Demikian juga Allah Swt berfirman, “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui”. (QS Al Baqarah: 261)

Dosen STIS Nahdlatul Ulama Aceh ini menjelaskan, Allah Swt memberikan perumpamaan terhadap orang-orang yang mau menyisihkan hartanya di jalan Allah dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai dan tiap tangkai tersebut ada  seratus biji.

Baca juga: Seorang Ayah Mencuri Kotak Infaq demi Biaya Berobat Anak yang Sakit, Pelaku Ditembak Polisi

“Ini ibarat modal yang kecil, tapi mendapatkan keuntungan besar. Hal ini tentu saja karena karunia Allah sangat luas dan tanda sayangnya Allah terhadap orang-orang yang mau berbagi harta yang dititipkan oleh Allah SWT kepadanya,” ujarnya.

Tgk Salman menambahkan, sebagai manusia yang memiliki keyakinan kehidupan ini hanya sifatnya sementara, umat Islam meyakini segala harta yang ada bersamanya pada hakikatnya adalah milik Allah.

Manusia itu hanya sebagai pemegang amanah titipan Tuhan, karena  itu tidak perlu bangga, sombong, dan angkuh dengan harta.

Apalagi pelit dengan harta. Harta itu semua akan dicabut oleh Allah Swt,  bahkan manusia itu sendiri akan kembali kepada-Nya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved