Misteri Sekeluarga Tewas
Ada Semangkuk Kapur Barus Ditemukan di Rumah Satu Keluarga Tewas, Ternyata Ini Fungsinya
Hengki menambahkan, secara induktif, Polda Metro menyebut saat ini olah TKP sudah dilaksanakan, sembari pihaknya menunggu hasil dari kedokteran forens
SERAMBINEWS.COM - Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan dokter forensik menyebutkan bahwa kapur barus bisa digunakan untuk menyerap bau.
"Kapur barus kan ada ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), dokter mengatakan bahwa kapur barus bisa menyerap bau," katanya.
Namun, Syafri tidak bisa memastikan apakah kapur barus tersebut secara sengaja digunakan seseorang untuk menghilangkan bau jenazah di dalam rumah tersebut atau tidak.
Syafri juga belum bisa memastikan apakah anggota keluarga lain masih hidup, saat salah satu anggota keluarga meninggal.
• Satu Keluarga Tewas Misterius, Polisi Cari Tahu Penyebab tak Ditemukan Makanan dan Minuman di Rumah
"Belum (dugaan jika ada satu yang meninggal, saat korban lain masih hidup). Karena dokter belum mengatakan kematian itu kapan. Jadi belum tahu," jelas Syafri.
"Kami masih menunggu hasil laboratorium dari rumah sakit," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua RT 7 RW 15, Asiung, melihat semangkuk kapur barus di atas meja rumah korban saat temuan empat jenazah itu Kamis lalu.
"Di meja itu ada kapur barus. Kapur barusnya ada di dalam mangkok ditaruh di atas meja makan," ungkap Asiung.
Selain semangkuk kapur barus, Asiung juga melihat sebuah lilin berwarna merah di atas meja makan yang sama.
"Saya lihat ada kapur barus, sebelahnya ada lilin warna merah. Di sebelahnya lagi ada bedak muka," ungkap Asiung.
• Sosok Satu Keluarga yang Ditemukan Tewas di Kalideres: Menjauhkan Diri dari Keluarga dan Tertutup
Jajaran Polda Metro Jaya ikut terlibat penyelidikan satu keluarga tewas di rumah rumah komplek Citra Garden Extension, Kalideres, Jakarta Barat.
"Saat ini ditreskrium PMJ backup Polres Jakarta Barat dalam penyelidikan kasus ini," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/11/2022).
Hengki menambahkan, secara induktif, Polda Metro menyebut saat ini olah TKP sudah dilaksanakan, sembari pihaknya menunggu hasil dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik, yakni Toksikologi dan histopatologi ihwal kematian korban secara akurat.
"Artinya, diksi kematian disebabkan karena kelaparan itu belum bisa dipertanggungjawabkan," kata Hengki, Minggu (13/11/2022).
Menurut Hengki, secara induktif, olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilaksanakan.