Capres 2024

Anies Baswedan Ngopi dengan Gibran Anak Jokowi, Apa yang Dibahas?

Capres 2024 pilihan NasDem, Anies Baswedan ngopi dan sarapan bareng anak sulung Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, ada

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Instagram @aniesbaswedan
Capres 2024 pilihan NasDem, Anies Baswedan ngopi dan sarapan bareng anak Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, ada apa? 

SERAMBINEWS.COM - Capres 2024 pilihan NasDem, Anies Baswedan ngopi dan sarapan bareng anak sulung Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, ada apa?

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengunggah foto sarapan semeja bersama Gibran di akun Instagramnya @aniesbaswedan sebagaimana dilihat Serambinews.com, Selasa (15/11/2022).

Dalam unggahannya, Anies menyampaikan senang sekali bisa sarapan dengan orang nomor satu di Solo itu.

"Selamat pagi dari Solo, senang sekali bisa sarapan bersama sekaligus bersilaturahmi dengan Mas Gibran, Wali Kota Solo," tulis Anies.

 

 

Ternyata momen sarapan itu sesaat sebelum berangkat bersama ke acara puncak Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.

Keduanya berbagi pengalaman, bercerita tentang pengelolaan kota, terkait transportasi publik dan bincang-bincang ringan lainnya.

"Alhamdulillah, Solo rapi, bersih, dan tertib," tulis Anies.

"Mudah-mudahan terus maju dan berkembang. InsyaAllah Mas Gibran selalu sehat dimudahkan dalam amanah ini," tutupnya.

Baca juga: NasDem Pamerkan Ini 5 Pencapaian Besar dan Prestasi Anies Baswedan saat Jadi Gubernur DKI Jakarta

Nama Anies semakin ramai dibicarakan usai resmi diumumkan dalam Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem Pilpres 2024.

Anies dideklarasikan sebagai capres 2024 pilihan partai tersebut di NasDem Tower, Jakarta Pusat pada Senin (3/10/2022).

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menunjuk Anies sebagai capres 2024 usungan partai tersebut setelah sebelumnya sempat keluar dua nama calon lain yakni Jenderal Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo.

Mendapat pinangan secara resmi, Anies pun menerima hal itu dan memohon doa agar dimudahkan langkah ke depan.

"Dengan memohon ridho Allah Swt, memohon petunjuk dari-Nya dan dengan seluruh kerendahan hati. Bismillahirrahmanirrahim kami terima dan bersiap untuk menjawab tantangan itu," ucap Anies disambut tepuk tangan.

Baca juga: Profil Anies Baswedan Lengkap Sejak Kuliah, Jadi Mendikbud hingga Capres 2024 Pilihan NasDem

Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta izin untuk menuntaskan pekerjaan sebagai kepala daerah terlebih dahulu jelang akhir masa jabatan pada 16 Oktober 2022 mendatang.

"Sesudah itu, kita langsung bersiap membangun kolaborasi yang solid," ucap Anies.

"Bersiap untuk melaksanakan apa yang diamanatkan oleh Partai NasDem sebagai bagian dari tanggung jawab kita untuk negeri," tambahnya.

Kutip Peribahasa Aceh

Anies Baswedan dalam pidatonya sempat mengutip peribahasa Aceh dan disambut tepuk tangan oleh para hadirin.

"Dan insya Allah niat baik keinginan luhur yang menjadi cita-cita kita akan bisa sebagaimana kata orang Aceh, jadda wa jaddi, meunan ta pinta meunan jadi," ucap Anies.

"Kira-kira artinya, begitu niat langsung jadi apa yang diinginkan semoga segera terjadi," tambahnya.

Baca juga: Gembar-Gembor Sejak Dini, Surya Paloh Tak Bisa Jamin Anies Baswedan Bisa Maju di Pilpres 2024

Jokowi Sebut Jangan Sembrono Pilih Capres

Beberapa narasi Presiden Jokowi dinilai menyindir NasDem yang baru saja mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.

Hal itu saat Jokowi menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Partai Golkar yang digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Salah satunya soal menentukan capres dan cawapres yang akan diusung oleh Partai Golkar pada pilpres mendatang.

"Saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024," kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan.

Kemudian disinggung juga soal tokoh yang dipilih nantinya merupakan sosok yang benar.

"Saya juga meyakini bahwa yang akan dipilih oleh Partai Golkar, capres maupun cawapres ini adalah tokoh-tokoh yang benar, silakan terjemahkan sendiri," tambahnya.

Baca juga: Dilema Surya Paloh usai Nasdem Usung Anies Baswedan : Apes Ini Kalau Pemodal Besar Gak Ada

Ia juga mengingatkan agar jangan sembarangan menentukan pemimpin yang akan diusung ke depan.

"Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan kopilot yang akan dipilih oleh rakyat. Juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden," kata Jokowi.

Dinilai Sindir NasDem usai Deklarasi Anies

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, kalau membaca secara umum pernyataan Jokowi soal Golkar jangan mengusung capres sembrono, jelas ada kaitan dengan NasDem dan deklarasi Anies.

Beberapa maknanya yang dapat ditarik usai pernyataan Jokowi jangan sembrono mengusung capres dan cawapres.

Pertama, jangan sampai jagoan yang diusung oleh Golkar adalah sosok yang berbeda secara diametral (terpisah) dengan Jokowi saat ini.

"Adalah sosok-sosok yang (dianggap) tidak akan melanjutkan semua program dan proyek mercusuar yang sudah dilakukan oleh Jokowi," ungkap Adi dilihat Serambinews.com dari Kompas TV, Sabtu (22/10/2022).

"Tentu itu mengarah pada figur-figur oposisi yang seharusnya tidak diusung oleh Partai Golkar dalam mendeklarasikan capres di kemudian hari," tambahnya.

Kemudian yang kedua, jagoan Golkar yang akan diusung nanti harus memenangkan pertarungan politik secara umum.

Saat ditanya apakah narasi jangan sembrono yang dikeluarkan Jokowi dalam pidatonya merupakan sindiran terhadap NasDem, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini mengakui hal itu.

"Ya jelas itu sindiran kepada partai-partai koalisi pemerintah yang kemudian mengusung tokoh secara diametral berseberangan dengan Jokowi," kata Adi.

"Ini sekadar ingin menegaskan bahwa apapun yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi saat ini, legacy politiknya, proyek-proyek mercusuarnya harus dipastikan dilanjutkan kembali," tambahnya.

Seolah ada kekhawatiran bila sosok yang di luar koalisi pemerintah saat ini, kemudian mendapat tiket dan memenangkan pertarungan politik, tidak akan melanjutkan proyek-proyek besar dan legacy yang sudah ditinggalkan Jokowi.

Sebut saja soal infrastruktur atau pembangunan ibu kota negara (IKN) baru yang saat ini belum terlihat secara signifikan.

"Pasti dikaitkan dengan bagaimana manuver NasDem mengusung Anies yang sejak awal memiliki portofolio politik yang berbeda dengan pemerintah," ungkapnya.

"Bahkan ada kekhawatiran bahwa Anies ini adalah orang yang tidak akan melanjutkan proyek-proyek mercusuar yang sudah dilakukan Jokowi," tambahnya.

Meski demikian, pasca-dideklarasikan ada narasi-narasi yang beredar bahwa Anies tidak seperti yang dibayangkan.

Artinya, lanjut Adi, sangat mungkin sosok tersebut bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh Jokowi ke depan.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved