Erik Ten Hag Coret Cristiano Ronaldo, Tidak Boleh Main untuk Man United Lagi
ESPN melaporkan Ten Hag telah memberi tahu para petinggi klub bahwa Ronaldo tidak boleh bermain untuk Man United lagi.
Kapten timnas Portugal itu merasa telah dikhianati Man United karena manajemen klub dan Erik ten Hag terus memaksa dirinya hengkang.
Tidak hanya itu, Ronaldo juga menilai Man United jalan di tempat sejak kepergian Sir Alex Ferguson pada 2013.
Dasar pendapat Ronaldo berkaitan dengan fasilitas latihan Man United yang tidak berubah dan tertinggal dari tim lain seperti Manchester City hingga Liverpool.
Terkini, Piers Morgan merilis beberapa potongan wawancara Ronaldo lainnya.
Ronaldo kali ini "menyerang" pemilik Man United, Keluarga Glazers.
Menurut Ronaldo, Keluarga Glazers hanya memikirkan keuntungan dan tidak mempedulikan aspek sepak bola selama mengelola Man United.
Ronaldo Harus Dilepas karena Bisa Jadi "Benalu" di Man United
Mantan bek Liverpool Jamie Carragher memberi tanggapan terkait wawancara Cristiano Ronaldo dengan Piers Morgan yang bikin geger.
Di mata Carragher, Ronaldo sengaja membuat pernyataan kontrversial supaya kontraknya diputus oleh Manchester United.
"Dia ingin dipecat, itu jelas. Dia mengatakan kepada klub di musim panas bahwa dia ingin pergi. Dalam sepak bola, ini biasa terjadi," kata Carragher, dikutip dari Sky Sports, Selasa (15/11/2022).
"Tapi, tidak ada yang meminatinya. Mungkin karena gajinya atau harga yang dipasang Man United," imbuh Carragher.
"Saya pikir dia tahu pada bursa transfer berikutnya atau musim panas akan sama dan dia sekarang mencoba agar diputus kontraknya atau ingin pergi secara cuma-cuma. Itulah satu-satunya cara dia bisa keluar," ucapnya.
Carragher menyarankan agar Man United segera melepas Ronaldo. Jika tidak, Ronaldo dan segala persoalannya, akan mengusik proyek tim.
"Saya rasa Man United harus mendepaknya atau melepasnya secara gratis. Man United saat ini sedang membangun sesuatu untuk dua atau tiga tahun ke depan bersama manajer (Erik ten Hag). Ronaldo tidak akan ada di sana," kata Carragher.