Legenda Tinju
Hubungan Mike Tyson dan Evander Holyfield Bisa Cair karena Gigitan Kuping dan Ganja
Akibat tindakannya tersebut, Mike Tyson harus didiskualifikasi dan membuatnya menelan kekalahan kedua dari Evander...
SERAMBINEWS.COM - Peristiwa gigit kuping dan ganja akhirnya bisa menyatukan dua legenda tinju kelas berat dunia, Mike Tyson dan Evander Holyfield.
Gigitan Mike Tyson ke telinga Evander Holyfield dalam laga tahun 1997 silam memang sulit untuk dilupakan.
Saat duel itu berjalan tiga ronde, Mike Tyson frustrasi hingga menggigit kuping Evander Holyfield.
Akibat tindakannya tersebut, Mike Tyson harus didiskualifikasi dan membuatnya menelan kekalahan kedua dari Evander Holyfield.
Ya, satu tahun sebelumnya Evander Holyfield berhasil menghempaskan Si Leher Beton berkat kemenangan TKO/KO pada ronde ke-11 dari total 12 ronde yang dipertandingkan.
Kini, momen insiden gigit kuping tersebut mampu menghadirkan inspirasi untuk Mike Tyson dan Evander Holyfield dalam mengisi masa pensiun mereka.
Dikutip dari laman BJPENN, kedua mantan juara tinju kelas berat dunia itu sepakat membuka bisnis berupa produk berbentuk kuping.
Produk berbentuk kuping tersebut merupakan produk olahan ganja, di mana bentuk itu dipakai untuk mengingatkan konsumen dengan peristiwa gigitan Mike Tyson.
Label Mike Bites dipakai untuk mengemas produk ini yang diluncurkan pada bulan Maret 2022.
Dalam perjalanannya, upaya untuk mempertemukan antara Mike Tyson dan Evander Holyfield tidak berjalan mudah dan cenderung mustahil karena berbagai alasan.
Harapan muncul melalui Chad Bronstein, mitra Mike Tyson di bawah bendera Tyson 2.0 yang menjadi perusahaan ganja terbaik pada 2021.
Chad Bronstein mendapatkan jalan untuk mempersatukan lagi Mike Tyson dan The Real Deal dalam satu kesempatan melalui legenda WWE Ric Flair.
Ric Flair yang juga menjadi mitra Tyson 2.0 dihubungi manajer Evander Holyfield yang benar-benar ingin ambil bagian dalam kesempatan ini.
"Kami menghubungi Holyfield setahun yang lalu dan tidak berhasil," kata Chad Bronstein, dilansir dari Forbes.
"Namun beberapa pekan lalu manajer Holyfield menghubungi Ric Flair ingin menjadi bagian dari kami, jadi Mike Tyson dan saya menyanggupinya," imbuhnya.