King Soka Berpeluang Tembus Pasar Luar Negeri

SERAMBINEWS.COM - Kepiting cangkang lunak (soka) yang disediakan oleh PT King Soka Indonesia dalam bentuk siap saji dan kemasan, sangat berpeluang untuk bisa menembus pasar luar negeri.

Sebab, makanan dari seafood jenis ini sangat diminati oleh konsumen di provinsi-provinsi lain di Indonesia dan di beberapa negara lain.

Hal tersebut disampaikan Kadis Koperasi dan UKM Aceh, Azhari SAg MSi, ketika diminta tanggapannya soal prospek usaha olahan kepiting soka yang ada di kawasan Blang Oi, Kecamatan Meuraksa, Banda Aceh.

Karena itu, menurutnya, peluang tersebut harus mampu dimanfaatkan oleh PT King Soka Indonesia. Apalagi, usaha jenis ini banyak belum digeluti oleh masyarakat dan bahan bakunya berupa kepiting lunak diperoleh melalui budidaya yang dilakukan secara khusus.

Baca juga: King Soka, Capit Indonesia dari Aceh

“Kita siap memberi dukungan penuh terhadap semua pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Dukungan tersebut bisa dalam bentuk pembinaan dan pendampingan, branding dan kemasan, promosi dan pemasaran, serta bantuan modal usaha sesuai dengan anggaran yang tersedia,” jelas Azhari.

Selain itu, sambung Azhari, pihaknya juga siap mengikut sertakan semua produk UMKM di Aceh ke berbagai pameran di tingkat regional, nasional, dan bahkan ke mancanegara.

“Agar pemberian dukungan kepada pelaku UMKM, kita juga siap menggandeng beberapa pihak terkait lain,” timpal mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Dayah Aceh, ini.

Menurut Azhari, dukungan terhadap UMKM sangat perlu diberikan oleh Pemerintah Aceh dalam hal ini melalui Dinas Koperasi dan UKM Aceh.

Baca juga: Irwan Djohan Mendukung King Soka Untuk Jaga Kualitas dan Terus Berinovasi

Sebab, kata Azhari, pemberdayaan pelaku usaha termasuk salah satu program Pemerintah Aceh dalam rangka mempercepat peningkatan pendapatan masyarakat secara khusus serta pertumbungan ekonomi dan pembangunan daerah secara umum.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, sambung Azhari, pihaknya juga terus meningkatkan pendampingan digitalisasi terhadap pelaku UMKM. (*)