Berita Banda Aceh
Kadiskop UKM Aceh Buka Rakor bagi Aparatur Pembina UMKM Se-Aceh, Terdapat 74.810 Pelaku UMKM di Aceh
Rakor tersebut berlangsung di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh selama tiga hari, Rabu hingga Jumat (16-18 November 2022).
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM - Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Aceh, Azhari SAg, MSi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) bagi Aparatur Pembina UMKM Se-Aceh, Rabu (16/11/2022) malam.
Rakor tersebut berlangsung di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh selama tiga hari, Rabu hingga Jumat (16-18 November 2022).
Rakor ini diikuti 46 peserta yang berasal dari 18 kabupaten dan lima kota se-Aceh.
Dalam sambutannya, Kadiskop UKM Aceh menginginkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Aceh bisa berkembang.
Untuk itu, menurutnya, butuh dukungan dari para aparatur pembina UMKM di kabupaten/kota untuk saling bersinergi dalam pengembangan UMKM di provinsi paling barat Indonesia ini.
Baca juga: Ketua DPD NasDem Aceh Utara Minta Pengadaan Kendaraan Dinas Baru Ditunda
Rakor ini, kata Azhari, penting untuk meningkatkan koordinasi dan sinergisitas dalam pembinaan UMKM di Aceh.
Azhari menyebutkan, di Aceh saat ini ada 74.810 pelaku UMKM. Mereka bergerak di segala sektor yang ada. "Nah, merupakan tugas kita untuk membantu mereka menjadi UMKM sukses," imbuh Azhari.
Azhari menambahkan, perlu adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di kalangan pelaku UMKM, modernisasi usaha, dan pemanfaatan digitalisasi yang merupakan tren bisnis saat ini.
"Sebagai pembina UMKM, Azhari yang kita inginkan adalah berkembangnya pelaku ekonomi sektor riil yang berpengaruh besar agar Aceh yang kita cintai ini bebas dari kemiskinan," ujarnya.
Azhari berharap semoga rakor ini dapat membentuk koordinasi serta kesepahaman dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM.
"Adalah tanggung jawab kita bersama mewujudkan pelaku UMKM yang kuat dan tangguh yang nantinya mampu membawa perekonomian Aceh ke arah yang lebih baik di mata nasional maupun internasional. Tanpa adanya kita sebagai lembaga yang berperan langsung dan mempunyai kebijakan dalam pengembangan UMKM maka akan sulit bagi UMKM kita untuk bersaing dan berkembang di pasar bebas yang tengah berlangsung dewasa ini," kata Azhari.
Sebagaimana diketahui, lanjut Azhari, UMKM merupakan barometer pertumbuhan suatu bangsa, tak terkecuali di republik ini dan di Aceh khususnya.
Menurut Azhari, telah terbukti bahwa pada 1998 silam di saat krisis moneter melanda secara global, sektor UMKM ini masih bisa eksis. Begitu juga ketika pandemi Covid-19 melanda, sektor UMKM masih bisa eksis dengan segala modifikasi usahanya untuk tetap memberikan kontribusi dalam geliat ekonomi walaupun tak bisa kita pungkiri banyak juga yang terimbas.
"Tapi, bagaimanapun juga sektor UMKM adalah faktor penentu dalam tumbuh kembangkan perekonomian masyarakat," ujarnya. (*)
Baca juga: Gandapura FC Juara Turnamen Sepakbola U-19 Se-Aceh Tahun 2022