POJOK UMKM Aceh
Kisah Fahrul Walidi Kembangkan Rumah Jahit Citra Busana Takengon
Fahrul Walidi kini sudah berusia 62 tahun, kerajinan tangan menjahit ia dapatkan pertama kali dari kedua orang tuanya yang membuka usaha menjahit
Fahrul menambahkan, bila pesanan membludak, dirinya sampai harus menyewa jasa karyawan konveksi dari Kota Banda Aceh untuk menyelesaikan pesanan tersebut.
Begitupun, Owner Rumah Jahit Citra Busana ini mengaku kendala yang dialami adalah alat yang belum memadai apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini.
Rumah Jahit Citra Busana itu membutuhkan mesin bordir secara digital. Banyak pesanan yang masuk harus dioper ke tempat lain lantaran ia belum memiliki mesin bordir digital.
"Banyak yang minta bordir kerawang, logo dan lain-lain. Harga mesinnya mahal harganya Rp 300 sampai 500 juta, kita belum mampu beli alat itu," jelas dia.
Saat ini Fahrul Walidi bersama teman-temannya sedang berupaya membentuk sebuah koperasi untuk memudahkan pelaku ukm jahit menjahit di Kota Takengon bekerjasama dengan berbagai pihak. (*)