Piala Dunia 2022

Ratusan Anak-Anak Idlib, Kawasan Pemberontak Suriah Ikut Semarakkan Piala Dunia 2022

Lebih dari 300 anak-anak di Suriah baratlaut yang dikuasai pemberontak menggebrak Piala Dunia 2022.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Omar HAJ KADOUR
Anak-anak, termasuk yang duduk di kursi roda, berpose dengan maket trofi Piala Dunia 2022 FIFA selama upacara pembukaan "Camps World Cup" di Stadion Kota Idlib yang baru dibuka, Suriah baratlaut pada Sabtu (19/11/2022). 

SERAMBINEWWS.COM, IDLIB - Lebih dari 300 anak-anak di Suriah baratlaut yang dikuasai pemberontak menggebrak Piala Dunia 2022.

Penyelenggara berharap ikut menyinari komunitas yang dilanda perang selama 11 tahun.

Anak-anak yang bersemangat mengambil bagian dalam upacara pembukaan di stadion kota Idlib, beberapa di antaranya mengenakan kaus tim Piala Dunia 2022, kata seorang fotografer AFP, Minggu (20/11/2022).

Sebanyak 32 regu sepak bola anak-anak ikut kompetisi, sesuai dengan negara-negara yang lolos ke Piala Dunia 2022.

Perhelatan akbar itu dimulai pada Minggu (20/11/2022) di Qatar, dan kompetisi mereka dibuka dengan pertandingan antara negara tuan rumah dan Ekuador, yang mencerminkan jadwal resmi.

"Saya mewakili Spanyol dan saya harap kami memenangkan piala," kata Bassel Sheikho yang berusia 12 tahun, yang bekerja di sebuah garasi.

Anak-anak yang mengenakan kaus tim sepak bola nasional Qatar dan Ekuador ambil bagian dalam pertandingan pembukaan
Anak-anak yang mengenakan kaus tim sepak bola nasional Qatar dan Ekuador ambil bagian dalam pertandingan pembukaan "Camps World Cup" di Stadion Kota Idlib, Suriah, Sabtu (19/11/2022). (AFP/OMAR HAJ KADOUR)

Baca juga: Serangan Rudal di Suriah Hantam Konvoi Truk Bahan Bakar dan Senjata dari Iran, Puluhan Orang Tewas

Sedangkan anak-anak dari kamp pengungsi di Idlib dan sekitarnya terdiri dari 25 tim, tujuh lainnya terdiri dari anak-anak yang bekerja di zona industri di wilayah tersebut.

Perang Suriah telah menewaskan sekitar setengah juta orang dan menelantarkan jutaan lainnya sejak dimulai pada tahun 2011 dengan penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah.

Wilayah Idlib, rumah bagi sekitar tiga juta orang, sekitar setengah dari mereka mengungsi.

Anak-anak berusia 10 hingga 14 tahun telah berlatih selama berbulan-bulan untuk ambil bagian dalam "perkemahan Piala Dunia," kata Ibrahim Sarmini dari LSM Violet, yang menyelenggarakan turnamen tersebut.

Dia mengatakan acara tersebut untuk mendorong anak-anak berpartisipasi dalam olahraga.

Khususnya, memfokuskan perhatian internasional pada pemuda terlantar dan mereka yang bekerja, termasuk di antara mereka yang terkadang paling terpapar risiko mematikan.

Baca juga: Apartemen Pengungsi Suriah Terbakar di Turki, Delapan Bersaudara dan Seorang Wanita Tewas

Saku terakhir oposisi bersenjata terhadap rezim Presiden Bashar Assad meliputi sebagian besar provinsi Idlib dan sebagian provinsi tetangga Aleppo, Hama dan Latakia.

Kelompok militan Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), yang dipimpin oleh mantan afiliasi Al-Qaeda di Suriah, dominan di wilayah tersebut tetapi kelompok pemberontak lainnya juga aktif.

Pertandingan “camps World Cup” akan berlanjut sepanjang periode turnamen resmi, dan final akan diselenggarakan di sebuah kamp di Idlib.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved