Ketinggalan Pesawat Akibat Terjebak Longsor, Kontingen Porwanas PWI Aceh Berangkat Siang Ini

SERAMBINEWS.COM - Ketinggalan pesawat akibat terjebak longsor, Kontingen Porwanas PWI Aceh akhirnya berangkat siang ini.

Diketahui Kontingen PWI Aceh yang akan mengikuti Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIII di Malang Jawa Timur tertahan di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara hingga pagi ini, Senin (21/11/2022).

Para atlet yang juga wartawan dari Aceh ini terancam tak bisa ikut Technical Meeting (TM) hingga uji coba lapangan Senin pagi ini.

Penyebabnya akibat terjebak macet longsor di Bukit Seumadam bersama ratusan kendaraan lain, baik dari arah Sumut maupun Aceh.

"Hampir dipastikan kita tidak ikut Technical meeting dan uji coba lapangan karena rencana baru berangkat besok (red: hari ini Senin)," kata Saifullah, salah seorang kontingen yang juga wartawan Serambi Indonesia saat dihubungi, Minggu (20/11/2022) malam.

Baca juga: Kontingen Porwanas PWI Aceh Terancam tak Bisa Ikut TM hingga Uji Coba Lapangan

Ia bercerita, sebelumnya pihak Lion Air sebagai maskapai penerbangan yang akan membawa kontingen PWI Aceh ini akan mengenakan bayar 90 persen.

Hal ini karena reschedule dari jadwal penerbangan sebelumnya pada Minggu (20/11) pukul 05.30 WIB pagi.

Namun setelah berkoordinasi dengan kontingen dari Aceh yang difasilitasi PWI Sumut, pihak Lion Air memberikan angin segar untuk tidak menghanguskan tiket awal.

"Untuk sementara kabarnya alhamdulillaah Lion menjanjikan tiket tidak hangus, karena insiden longsor semalam bukan keinginan kita," ungkap Saifullah.

Baca juga: Material Longsor di Bukit Seumadam Dibersihkan, Sempat Menjebak Bus Kontingen Porwanas PWI Aceh

Dijadwalkan kontingen akan diberangkatkan kembali pada Senin (21/11) pukul 11.30 WIB jelang siang.

Perkembangan terbaru, kontingen masih dominan di bandara, namun diberi kebebasan memilih menginap di mana saja termasuk di hotel tetapi dengan biaya sendiri.

"Budget hotel kita di Malang, harusnya sudah check-in sore tadi (red: Minggu kemarin) di sana," jelas Saifullah.

"Kini beberapa ada yang sudah cari penginapan di sekitar bandara Kualanamu karena ada kaum perempuan atau sekadar bersih-bersih.