Internasional

Pemerintah Yaman Tuduh Houthi Culik 16.804 Anak-Anak, Sebagian Besar Dibebaskan dan Dieksekusi

Pemerintah Yaman menuduh Houthi yang didukung Iran menculik 16.804 warga sipil di wilayah yang mereka kendalikan sejak dimulainya kudeta pada akhir 20

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Seorang anak laki-laki dengan laras senapan serbu di bahu dan bendera dari jaketnya menunjukkan gambar seorang pemimpin Houthi. 

Di antara 16.804 warga sipil yang diculik, Houthi menggunakan 463 tawanan sebagai perisai manusia di dalam instalasi militer untuk mencegah koalisi Arab dan pemerintah Yaman melancarkan serangan.

Milisi mengeksekusi 147 tahanan di dalam fasilitas penahanan, dan 282 tawanan meninggal di balik jeruji besi akibat kelalaian.

Sembilan puluh delapan tawanan tewas hanya beberapa hari setelah dibebaskan oleh Houthi.

“Menyusul pengambilalihan dan kendali provinsi oleh milisi Houthi, setiap keluarga memiliki kisah sedih tentang seorang tahanan atau Houthi yang menyerbu rumah mereka atau merekrut anak-anak mereka,” kata Al-Omada.

Baca juga: Milisi Houthi Tembak Mati Pemimpin Militer Yaman dan Pengawalnya di Marib

Angka-angka dari organisasi Yaman datang ketika kelompok Yaman lainnya menyerukan pembebasan sejumlah tahanan yang ditahan oleh Houthi.

Para tawanan melakukan mogok makan untuk menekan milisi agar membebaskan mereka atau memperbaiki kondisi penahanan mereka dan menghentikan penggunaan penyiksaan.

The Mothers of Abductees Association, sebuah organisasi yang mewakili ribuan kerabat perempuan dari tahanan perang sipil, mengatakan menerima permintaan mendesak dari istri tahanan Adel Tareq Al-Baydani.

Dimana, telah berpuasa selama dua minggu sebagai protes terhadap penahanan tanpa batas dan penganiayaan, untuk menyelamatkannya dari kematian.

“Istri Al-Baydani memohon pembebasan suaminya, dengan alasan kesehatan yang serius," ujarnya.

"Kelompok Houthi telah mengancam para pemogok makan, termasuk orang tua, dengan relokasi ke ruang bawah tanah penjara jika tidak menghentikan pemogokan,” cuit organisasi tersebut.(*)

Baca juga: Tahanan Wanita Houthi Coba Bunuh Diri, Tidak Tahan Lagi Hadapi Siksaan Berat di Penjara

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved