Urip Saputra Minta Maaf Berjanji Tidak Akan Pura-pura Mati Lagi, Siap Lunasi Utang Rp 1,5 Miliar

Urip mengakui semua perbuatannya, merekayasa kematian palsu untuk menghindari membayar utang Rp 1,5 miliar.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN
US alias Urip Saputra (40), pria asal Bogor yang pura-pura meninggal lalu hidup kembali telah meminta maaf secara terbuka di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). 

SERAMBINEWS.COM, KABUPATEN BOGOR - US alias Urip Saputra (40), pria asal Bogor yang pura-pura meninggal lalu hidup kembali telah meminta maaf secara terbuka di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).

Urip mengakui semua perbuatannya, merekayasa kematian palsu untuk menghindari membayar utang Rp 1,5 miliar.

Dia juga meminta maaf secara khusus kepada pihak kepolisian atas perbuatannya tersebut. Sebab, polisi sudah direpotkan dalam mengusut kasusnya tersebut.

"Saya ingin menyatakan peristiwa kematian itu adalah rekayasa dan merupakan ide dari saya sendiri. Dari lubuk hati terdalam saya mohon maaf kepada pak polisi karena sudah direpotkan," ucap Urip.

Di hadapan polisi, Urip pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatan pura-pura mati lalu hidup kembali.

Atas kejadian ini, ia berharap bisa belajar supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang sudah mengganggu ketertiban umum.

"Saya tentu juga berjanji tidak akan melakukan hal-hal (pura-pura mati) seperti ini lagi karena sudah mengganggu ketertiban umum ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada polisi yang telah menyadarkan saya dan membantu saya dalam mengatasi masalah yang saya hadapi," ungkapnya.

Baca juga: Nasib Urip Saputra Pura-pura Mati lalu Hidup Lagi, Kini Diperiksa Polisi, Punya Utang Rp 1,5 Miliar

Selain itu, Urip menegaskan, peristiwa kematian dirinya tidak pernah ada dan terjadi.

Urip mengakui bahwa dirinya yang merekayasa kematian palsu tersebut demi menghindari membayar utang.

Selain itu, Urip menyebut bahwa dirinyalah sebagai aktor utama dalam merekayasa kematiannya tersebut.

 
"Saya ingin menyatakan bahwa peristiwa kematian itu tidak pernah ada dan ini adalah rekayasa dan merupakan ide dari saya sendiri. Adapun rekayasa itu karena tersangkut masalah utang," ujarnya.

Urip mengaku telah membuat skenario seolah-olah terjadi kematian usai pulang dari Semarang. 

Dirinya kemudian memesan ambulans hingga peti jenazah untuk mewujudkan rekayasa kematian tersebut.

Sehingga, ia nantinya mengganti identitas untuk menghindari membayar utang di tempatnya bekerja.

 Selama ini, kata dia, utang itu digunakan untuk keperluan pribadinya.

"Dulu terpikir melakukan itu (pura-pura mati) karena beban saja. Jadi ide itu spontan aja. Tidak ada yang mempengaruhi saya, tidak ada yg mendorong saya. Murni atas inisiatif saya sendiri," ungkapnya.

Langkah selanjutnya, sambung Urip, dirinya akan melakukan proses mediasi berdamai dengan pihak yang sudah diutanginya sebesar Rp 1,5 miliar.

Ia menyebut, utang itu sendiri bakal dibayar sebagai bentuk tanggung jawabnya.

 

Baca juga: SOSOK Urip Saputra Rekayasa Kematian, Sewa Ambulans hingga Beli Peti Mati Demi Hindari Penagih Utang

Rencana Urip Ganti Identitas dengan Pura-pura Mati Gagal, Niatnya Keluar Peti Sebelum Pemakaman

US alias Urip Saputra (US), pria di Bogor yang pura-pura mati lalu hidup kembali ternyata berniat ganti identitas baru setelah skenario itu berhasil.

Namun, bukannya sesuai dengan rencana, Urip justru viral karena video mayat hidup lagi tersebar di media sosial.

Pria asal Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor ini mengaku sengaja membuat skenario seolah-olah meninggal dunia untuk mengganti identitas baru.

Aksi ini dilakukannya lantaran dirinya terlilit utang Rp 1,5 miliar ke perusahaan tempatnya bekerja.

Berdasarkan pengakuannya ke polisi, utang Rp 1,5 M tersebut ia gunakan untuk keperluan pribadi.

"Kalau berdasarkan pengakuannya untuk kebutuhan pribadinya dan sebagian dibelikan properti," ungkapnya.

Skenario pura-pura mati

Dalam skenario yang disusun Urip, dia seharusnya keluar dari peti mati setelah pelayat di rumahnya sepi sebelum dimakamkan.

Kemudian berencana untuk mengganti identitas baru.

Sayangnya, pelayat justru heboh saat melihat Urip bergerak dan masih bernapas.

Sebelum itu, terungkap bahwa dirinya sendiri yang membeli peti mati, menyewa ambulans dan memesan pemakaman untuk memperlancar rencana tersebut.

 
Istrinya ikut membantu rencana itu dengan mengabarkan bahwa Urip meninggal saat berada di Semarang.

Sang istri sempat mengingatkan bahwa perbuatannya berisiko. Namun karena merasa putus asa, dia tetap menjalankan aksinya.

"Istrinya terpaksa mengikuti itu. Karena berdsarkan Urip, istrinya sempat mengingatkan bahwa perbuatan ini berdampak atau menimbulkan kebodohan, kegaduhan," ungkap Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin, Sabtu (19/11/2022).

Setelah beberapa hari dirawat di RS, dia mulai merasa takut dikejar polisi, akhirnya Urip dan istri menyerahkan diri ke kantor Polres Bogor.

"Karena yang bersangkutan merasa malu dengan jabatannya atau di organisasi, yang bersangkutan mengambil langkah pendek dengan berpura-pura mengalami kematian tersebut," jelasnya.

 

Rekaya Kematian Hindari Bayar Utang Rp 1,5 Miliar

Usai melarikan diri, Urip Saputra (40), pria asal Bogor, Jawa Barat (Jabar), yang gegerkan dunia maya karena pura-pura meninggal dunia, menyerahkan diri bersama istrinya kepada pihak kepolisian.

Urip pun telah menjalani pemeriksaan polisi untuk mengungkap motif di balik aksi pemalsuan kematiannya tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bogor, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Iman Imanuddin mengungkapkan, Urip merancang sendiri rencana rekayasa kematiannya.

Menurut Iman, hal itu dilakukan Urip untuk menghindari kewajibannya membayar utang kepada tempat kerjanya.

"Terkonfirmasi juga bahwa gagasan untuk pura-pura mati ini datang dari US (Urip Saputra) untuk menghindari kewajibannya membayar utang dari tempat yang bersangkutan bekerja," kata Iman kepada wartawan, dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (19/11/2022).

Iman mengatakan, total utang Urip kepada kantornya cukup besar, yakni sekitar Rp 1,5 miliar.

Dengan utang sebesar itu, Iman menjelaskan, Urip merasa malu sehingga memutuskan untuk pura-pura meninggal dunia.

"Karena yang bersangkutan merasa malu dengan jabatannya atau dengan posisinya di organisasi, sehingga yang bersangkutan mengambil langkah pendek dengan berpura-pura mengalami kematian tersebut," ujar Iman.

Mengingat isu yang beredar menyebut Urip terjerat pinjaman online (pinjol), Iman pun menekankan, pelaku berutang kepada kantornya.

Berdasarkan keterangan pelaku, Iman menyampaikan, alasan Urip meminjam uang kepada kantornya adalah untuk membeli properti dan kebutuhan pribadi.

 
"Kalau berdasarkan pengakuan (Urip) untuk kebutuhan pribadinya, dan sebagian dibelikan properti," ungkapnya.

Polisi buru penyebar video Urip

Sebelumnya, Iman pun menyatakan bahwa pihaknya kini masih memburu penyebar video Urip saat pura-pura meninggal dunia lalu hidup kembali.

Adapun alasan polisi mengejar penyebar video tersebut, Iman menerangkan, agar isu yang berkembang di tengah masyarakat dapat diluruskan.

Menurutnya, hal ini sangat penting untuk menghindari asumsi masyarakat berkembang menjadi pemikiran yang tidak logis.

Nantinya, dia melanjutkan, jika terbukti sengaja menyebarkan informasi yang tidak benar, pelaku penyebar video Urip dapat dikenakan hukuman.

"Sedang didalami siapa (penyebar video Urip). Kalau memang dengan materinya menimbulkan sesuatu yang merugikan khalayak atau merugikan seseorang atau subjek hukum lain, bisa saja itu berpotensi menjadi sebuah perbuatan pidana," pungkasnya.

 

Baca juga: Jembatan Rangka Baja " Abu Nawas" di Mane Pidie Masih Mangkrak, Sebagian Lantai Mulai Patah

Baca juga: Melihat Keseruan Kala Pj Wali Kota Lhokseumawe Bersama Kadis Ikut Lomba Memasak\

Baca juga: Piala Dunia 2022 – Iran Bermain di Bawah Tekanan dan Sorotan Dunia, Lawan Inggris Malam Ini

 

Kompas.com: Pria di Bogor Berjanji Tidak Akan Pura-pura Mati Lagi: Saya Mohon Maaf...

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved