Peristiwa

Fakta Aneh Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Tiap Hari Anak Sisir Rambut Ibunya yang Sudah Mati

Meski begitu, Hengki tidak mau berspekulasi soal kasus tersebut, termasuk soal apakah Dian memiliki kondisi kejiwaan tertentu karena mengganggap ibuny

Editor: Ansari Hasyim
Kolase Tribunnewssultra.com
Berikut ini terungkap isi pesan terakhir dari salah satu korban yang meninggal di sebuah rumah di Kalideres, Jakarta Barat. Dalam pesannya disebutkan, jika meminta maaf karena tak mampu membayar listrik. Kabar menghebohkan terkait tewasnya satu keluarga di Kalideres menuai perhatian publik. Bahkan di media sosial, isu ini terus menjadi sorotan. Terlebih dugaan kematian satu keluarga Kalideres tersebut disebut karena kelaparan. 

SERAMBINEWS.COM - Polisi mengungkap fakta terbaru dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres setelah seorang saksi mata memberi kesaksian yang mengejutkan.

Saksi mata tersebut tak lain adalah pegawai koperasi yang saat itu datang untuk mengurus dokumen.

Pegawai koperasi tersebut datang untuk proses menggadaikan rumah pada Mei 2022 lalu.

Saksi yang merupakan pegawai koperasi begitu kaget ketika tahu apa yang dilakukan anggota keluarga lain ketika Margaretha sudah menjadi mayat.

Menurut pegawai koperasi, anak dari Margaretha ternyata masih menganggap ibunya hidup.

Saat ada tamu masuk ke dalam rumahnya, anak keluarga Kalideres ini mengaku sang ibu sedang tidur.

Polisi Temukan 2 HP Korban Kasus Kalideres, Syok Baca Isinya: Banyak Kata-kata Negatif

Namun saat menyentuh tubuh ibunda Dian, sontak tamu tersebut langsung histeris.

Pasalnya yang ia sentuh sudah tewas dan menjadi mayat.

Disampaikan dalam pers rilis seperti yang dikutip Tribun Jatim dari Tribun Jakarta, Dian sang anak ternyata masih menganggap ibunya hidup dengan beri susu dan menyisiri rambutnya.

Sang anak masih memberikan susu hingga menyisiri rambut ibunya bernama Reni Margaretha meski sudah dalam keadaan tak bernyawa.

4 Jenazah yang Tewas di Kalideres Belum Diserahkan Kepada Keluarga, Polisi: Pemeriksaan Belum Usai

Saksi melihat langsung bagaimana kondisi Margaretha yang telah meninggal dunia pada Mei 2022 lalu.

Saat itu, Dian, Budyanto dan suami Margaretha masih dalam keadaan hidup.

Saksi menyebutkan dirinya sempat menyaksikan keadaan di dalam kamar Margaretha ketika berkunjung untuk meminta pengesahan dokumen gadai rumah.

Setelah melihat kondisi Margaretha yang tewas dan sudah membengkak, saksi menyampaikan kepada Dian.

Namun, Dian membantah keterangan saksi dan menyatakan jika ibunya itu masih hidup.

Halaman
123
Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved