Hari Guru Nasional
15 Kumpulan Puisi Hari Guru, Cocok untuk Peringati Hari Guru Nasional 2022, Dijamin Gurumu Terharu!
Berikut 15 rekomendasi puisi hari guru, puisi ini cocok untuk peringati Hari Guru Nasional 2022. Puisi hari guru ini dijamin membuat gurumu terharu.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
15 Kumpulan Puisi Hari Guru, Cocok untuk Peringati Hari Guru Nasional 2022, Dijamin Gurumu Terharu!
SERAMBINEWS.COM - Berikut 15 rekomendasi puisi hari guru, puisi ini cocok untuk peringati Hari Guru Nasional 2022.
Hari Guru Nasional diperingati pada tanggal 25 November setiap tahunnya.
Seperti pada peringatan yang lalu, puisi hari guru akan menjadi hal yang dicari-cari orang.
Puisi hari guru ini dijamin membuat gurumu terharu.
Tak lama lagi, seluruh masyarakat akan merayakan Hari Guru Nasional 2022.
Perayaan Hari Guru Nasional 2022 adalah salah satu bentuk memberikan apresiasi atas jasa para Guru yang telah berdedikasi dalam memberikan pendidikan kepada murid-murid.
Hari Guru Nasional yang akan jatuh pada 25 November 2022 adalah hari berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.
Ada banyak cara untuk memperingati Hari Guru Nasional 2022, salah satunya adalah dengan memberikan ucapan selamat dengan menggunakan twibbon atau dengan memberikan sepucuk surat yang berisi puisi hari guru.
Puisi hari guru ini juga bisa kamu sematkan ke dalam hadiah atau dibacakan di depan gurumu.
Dilansir Serambinews.com pada Selasa (23/11/2022) dari laman Gramedia.com, berikut 15 puisi hari guru yang cocok untuk peringati Hari Guru Nasional 2022.
1. Guruku
Ketika mentari pagi
Bersinar terang
Ku bergegas tuk ke sekolah
Demi mendapatkan ilmu
Guruku
Kau mengantarku menuju kesuksesan
Kau yang memberiku ilmu
Kau pemberi motivasiku Kau yang selalu membimbingku
Guruku
Tanpamu aku tak bisa apa
Hanya terimakasih yang terucap
Atas semua jasamu yang mulia
Kaulah pahlawanku
2. Di Hari Guru
Karya Marzuli Ridwan Al-bantany
Pagi itu, ketika salam dan senyummu menyapa,
Aku merasa ada sesuatu yang mengalir deras
Dari dalam jiwaku
Lebih keras dari lagu rintik hujan
Di dedaun kering
Dan halaman sekolah yang kita ditumbuhi
Rumput-rumput teki
Di wajahmu melukiskan hari esok untukku
Untuk teman-teman sekelas dan sebangku denganku
Kau beri kisah tentang cita-cita, tentang pengabdian
Yang mesti dirawat sepanjang masa
Sisi-sisi kehidupan sebagai tujuan penciptaan kita,
Oleh-Nya Yang Maha Kuasa
3. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Guru-Guruku
Oleh Karya Marzuli Ridwan Al-bantany
Kau pahlawan, pejuang ilmu pengetahuan
Tak menuntut riang
Kau pahlawan, tanpa tanda jasa
Tersemat di dada
Telah tak terbilang sudah
Manusia-manusia berilmu kau lahirkan
Di kota, di kampung dan ceruk-ceruk desa
Kau tabah, ikhlas melukis senyum paling indah
Pada setiap resah yang menjengah
Berpantang kau ucap kata lelah
4. Perajut Asa, Penyambung Mimpi
Karya Hang Irfan
Setiap harimu berdiri
Memandangi jiwa penuh mimpi
Beralun kata penuh makna
Membuka jalan penuh asa
Segelas ilmu yang tersaji
Seteguk amal yang kunikmati
Sebuhul pesan berbalut kasih
Merajut harap menutup perih
Kadang bibirmu bergetar hebat
Meneriaki ketidaktahuanku yang lambat
Meski lelah ucapmu membimbing
Keputusasaan Ku tak bergeming
Wahai manusia yang menjalin harapan Meski terkadang tak berdaya
Menyembunyikan amarah dan melepaskan amarah
Tapi hati selalu terbuka
5. Sebatang Rotan
Karya Muhammad Sapikri
Kalau bukanlah disebabkan sebatang rotan itu
Tak akan mungkin aku mengenal namamu
Saat sebatang rotan melecut di tubuhku
Disitulah aku memahami rasa sakit
Rasa sakit mengajariku dan membawaku ke kehidupan nyata
Dia adalah guru mengajiku
Di setiap malamnya, ia selalu melirihkan doa
Agar siswa di kelas menjadi orang yang berkualitas
Sebesar apapun namamu nanti
Jangan kau lupa dengan sebatang rotan itu
Meskipun rotan sekarang telah rapuh
Rotan itu juga yang telah membesarkan namamu
6. Guruku, Melati di Ujung Laman
Karya Adin
Bersamamu rekah yang berketap di puncak malam
Tidak jua ranum di ujung pagi
Tapi embun masih memberi harapan
Padamu yang masih igaukan fitri
Dalam dekap yang erat di buhul lelap
Langkah kakimu telah pecah di dalam leach
Berkubang segala lantang
Tentang suara yang tak jua pikirkan siang
Bertekak membentuk luka
Bertukak hingga kau tersiksa
Setelah riuh tengkujuh subuh
Kau masih hangat menyeduh tadah
Manis gula di ujung madah
Ada aku diselip dalam ratibmu
Senyummu tetap manis melati di ujung laman
Tingkahmu rentak zapin zaman berzaman
Segalamu adalah pedoman
7. Tentang Guruku
Karya Adin
Tentangmu
Sebatas menulis rindu di lembar buku
Adalah sendu
Sekadar bermadah kesah di mulut basah
Adalah salah
Tentangmu
Sekuntum mawar di tengah rimba
Semerbak aroma penuh serlah
8. Perisai Langkah
Oleh Nukhairunnisak
Terima kasih guruku Hadirmu bak perisai langkah
Mengubur gelap pada masa
Menebas kejahilan di dinding waktu
Mengejar terang
Membawa petuah
Terimakasih guruku
Tiada kata yang bisa menyetara jasamu
Setiap momen bersamamu adalah rindu
Senyummu lentara di ruang bisu
Buku dan pensil yang kubawa
Adalah cara bagi kita untuk melampirkan keinginan dan lelucon
9. Gerbang Masa Depan
Karya Ni Negah Restari
Aku melangkah Dari lembah yang gelap
Helaan nafas yang terhempas
Untuk menggapai secercah harapan
Terhempas gelombang, berpijak batu karang
Kau datang Tangan halusnya menyentuh
Meraba
Membuai
Memeluk dan berpelukan
Jauh di lubuk hati untuk membimbingku
Menuju gerbang masa depan
Dengan tatanan sikap pengetahuan
Dan ketrampilan yang kau tebar
Aku yang dulu bukan apa-apa
Karena kebodohan
Kini aku mampu berdiri tegak
Menjadi siapa dan siapa
10. Tokoh Bangsa
Karya Sela Guruku
Lentera dalam pengetahuan
Pencetak masa depan
Pendidik terhebat sepanjang masa
Guruku, Tanpamu pelangi tiada bisa terpancar
Tanpamu dunia kan beku dan bisu
Tanpamu kehidupan tiada pernah terlaksana
Terima kasih
Takkan ku lupa jasamu
11. Guruku Sang Penerang Jalan
Guruku…
Kau laksana pelita
Pelita yang menuntun langkahku
Pelita yang mengarahkan perjalananku yang masih panjang
Bukan hanya pengetahuan akademis yang kau curahkan kepada kami
Tapi, pesan moral yang selalu kau tanamkan dalam setiap ilmu yang kau berikan
Pesan moral yang berguna untuk kehidupan kita di masa depan.
Ketika kami melakukan kesalahan
Kau selalu menasehati kami
Saat kau mulai emosi, kami tahu itu bukan karena kau marah
Tapi karena kau sayang dan ingin melihat kamu lebih sukses darimu
Maafkan aku, maafkan kami atas tindakan kami yang mungkin telah menyakitimu
Maaf kami sering mengganggumu dengan perilaku kami
Maafkan kami yang pernah menganggap remeh dirimu
Maafkan kami yang pernah membantah kata-katamu
Jasa-jasamu takkan pernah kami lupa
Selalu kuingat sampai kapan pun
Hanya ada dua kata yang mampu kuucap
Terima kasih dan maaf oh guruku…
12. Guruku, Pahlawan Sejati
Tanpamu aku tak bisa apa-apa
Tanpamu aku tak bisa menggapai cita-citaku
Tanpamu aku bukan siapa-siapa
Karena engkau aku dapat semuanya
Guru…
Jasamu tertanam abadi di lubuk hatiku
Kau bekali aku dengan iman
Kau ajari aku berbagai ilmu pengetahuan
Sungguh mulia hatimu
Guru…
Kaulah pahlawan sejati
Kau berjuang keras agar aku cerdas
Kau menuntunku perlahan namun pasti
Menjadi generasi penerus bangsa
Terima kasih guru
Jasamu tiada tara
Berkat jasamu, banyak prestasi yang aku dapatkan
Kau laksana pintu gerban nan kokoh
Buat kesuksesanku
13. Guru
Guru
Kau adalah awal cita-cita
Kau membimbing dengan penuh semangat
Kau beri tahu aku banyak hal
Tanpamu aku tak bisa menulis dan membaca
Guru terima kasih atas bimbinganmu
Dari kami tidak mengerti sampai kami mengerti
Terima kasih guru
14. Engkau Guru
Engkau yang memberi ilmu pada kami
Kaulah yang mengajar menulis
Engkau juga mengajar menghitung dan membaca
Engkau adalah pelita bagi kami
Ibu dan guru tidak pernah lelah mengajari kami
Bagiku engkau pahlawanku
Tanpamu tak kan berarti
Engkau bagai embun penyejuk
Walau kami sering membuatmu marah
Kau pun tak pernah bosan
Kami tidak bisa membalas jasamu
Terima kasih ku.
15. Tombak keberhasilanku
Oleh Amanda Nurdhana D.
Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan
Meski raut lelah di wajahmu tak membuatmu terjaga
Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu
Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guru ku …………..
Kau adalah orang tua keduaku
Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu.
Sumber : Gremedia.com.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)