Amalan Bulan Maulid

Begini Ulasan UAS Soal Maulid Nabi Muhammad SAW, Sejarah hingga Awal Perayaannya

Dalam ceramahnya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan, Maulid pertama kali dibuat Raja al Muzhaffar

Editor: Nur Nihayati
instagram @ustadzabdulsomad_official
Ustaz Abdul Somad 

Dalam ceramahnya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan, Maulid pertama kali dibuat Raja al Muzhaffar

SERAMBINEWS.COM - Menurut kalender Islam 1 Rabiul Awal 1447 jatuh pada Senin (25/8/2025).

Bulan ini juga disebut sebagai waktu perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Maka itu setiap 12 Rabiul Awal merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Pendakwah kondang Ustaz Abdul Somad atau UAS mengulas sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Bagi ummat Islam hal ini sangat mulia dan memiliki keutamaannya.

Setiap bulan Maulid ada tradisi tersendiri untuk dirayakannya. Bahkan di pedesaan di setiap rumah tetap menyambut maulid dengan menggelar kenduri kecil sembari mengundang sanak-keluarga.

Ustadz Abdul Somad menceritakan awal mulai dilaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Rabiul Awal Tiba, Sederet Amalan Sunah dan Makna Bulan Maulid 

Dalam ceramahnya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan, Maulid pertama kali dibuat Raja al Muzhaffar Abu Sa'id Kukbury Ibn Zainiddin Ali Ibn Baktakin yang wafat 630 H.

Sebab pendapat ini sumbernya jelas dan terpercaya yaitu dari kitab yang ditulis Imam As Suyuthi "al Hawy li al Fatawy" juz 1 halaman 272.

Siapa Raja al Muzhaffar Abu Sa'id Kukbury Ibn Zainiddin Ali Ibn Baktakin?

Ustadz Somad menyampaikan, menurut Ibnu Katsir, Raja al Muzhaffar merupakan seorang raja yang pemberani, cerdas, berilmu dan adil.

Raja al Muzhaffar pernah memberikan 1000 dinar atau sekitar Rp 2,5 Miliar kepada Syaikh Abu al Khattab bin Dihyah, penulis kitab at Tanwir fi Maulid al Basyir an Nadzir.

Imam Sabth Ibnu al Jauzi menyatakan, Raja al Muzhaffar bersedekah waktu maulid, lima ribu kambing panggang, 10 ribu ekor ayam, seratus kuda, seratus ribu keju 30 ribu piring manisan.

 Adapun isi dari acara Maulid sendiri, yang pertama, membaca al Quran, kemudian membaca kisah riwayat nabi muhammad SAW dan terakhir makan.

"Orang yang melakukannya dapat pahala, kenapa? Karena dia mengangungkan Nabi dan menunjukkan kebahagiaan," kata Ustadz Somad.

Hukum Maulid Nabi Muhammad SAW

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved