Piala Dunia 2022
Deretan Wujud Syukur dan Bangga Atas Kemenangan Arab Saudi, dari Qatar, Gaza, Hingga Idlib di Suriah
Tak peduli perbedaan politik dan mazhab, warga di negara-negara Arab berpesta merayakan kemenangan Arab Saudi atas Argentina
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengibarkan bendera Saudi di pundaknya pada pertandingan tersebut.
Sebuah gedung pencakar langit di Doha juga menampilkan tulisan "Selamat Hijau" merujuk atas kemenangan Arab Saudi.
"Wow! Saya memiliki semua perasaan sekarang. Kami mengalahkan Argentina, salah satu tim hebat!" kata Saad, penggemar sepakbola dari Riyadh yang berada di Qatar selama dua minggu.
Ia mengenakan syal hijau Saudi Falcons. "Orang-orang kami bermain sangat baik - semuanya berjalan baik di stadion hari ini. Sungguh luar biasa."
"Alhamdulillah, para pemain siap dan kami menghapus mereka. Mereka mengandalkan satu pemain, kami bersaing sebagai tim dan kami menghapus mereka, kami siap. Hati-hati dengan Arab Saudi karena ketika itu terjadi, itu menyakitkan," kata penggemar Saudi Abdelaziz al-Khwatem.
Tuan rumah Piala Dunia 2022 Qatar mendapat kritik tajam dari negara-negara barat.
Isu toleransi muncul pada konferensi pers antara menteri luar negeri Qatar dan mitranya dari Amerika.
Doha mendapat kecaman atas perlakuannya terhadap pekerja asing dan hak LGBT+.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan "selalu memprihatinkan" untuk mendengar tentang pelanggaran kebebasan berekspresi, setelah badan sepak bola dunia FIFA mengancam kartu kuning bagi pemain jika mereka mengenakan ban lengan dengan warna pelangi LGBT+.
“Terutama ketika ekspresi untuk keragaman dan untuk inklusi,” kata Blinken, di Doha untuk dialog strategi AS-Qatar, serta menonton pertandingan pertama tim AS pada hari Senin, yang berakhir dengan imbang 1-1 melawan Wales.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, juga berbicara pada hari Selasa, mengatakan dia dibesarkan sebagai tuan rumah Piala Dunia dengan Qatar selama kunjungan untuk memulai turnamen, di tengah laporan bahwa penggemar yang mengenakan pakaian pelangi menghadapi masalah.
Qatar menentang kritikan barat dan menunjuk pada reformasi tenaga kerja yang diberlakukan.
“Kami menyambut semua orang,” kata Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.
"Pintunya terbuka. Mari kita fokus pada sepak bola dan apa yang terjadi di lapangan."
Baca juga: Kondisi Bek Arab Saudi Yasser Usai Benturan Keras dengan Kiper, Tulang Rahang dan Wajah Retak

Warga Arab Bersorak