Ditunjuk Jokowi Jadi Calon Panglima TNI, KSAL Yudo Margono Persiapkan Diri untuk Fit and Proper Test

Keputusan tersebut pun telah dituangkan lewat Surat Presiden (surpres) terkait pencalonan Panglima TNI yang akan dikirim ke DPR pada Senin (28/11/2022

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (22/9/2022) siang. 

SERAMBINEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono disebut menjadi salah satu nama terkuat menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Prakasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022.

Bahkan, Presiden Joko Widodo disebut telah memutuskan untuk menunjuk orang nomor satu di matra yang memiliki semboyan "Jalesveva Jayamahe" itu untuk menjadi panglima TNI berikutnya.

Keputusan tersebut pun telah dituangkan lewat Surat Presiden (surpres) terkait pencalonan Panglima TNI yang akan dikirim ke DPR pada Senin (28/11/2022).

Adapun Andika Perkasa akan memasuki masa purnatugas pada 21 Desember 2024 mendatang. 

Menanggapi hal itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno pun membenarkan kabar KSAL Yudo Margono ditunjuk menjadi calon pimpinan tertinggi di lembaga TNI tersebut. 

”Pak Yudo,” ujarnya seperti dikutip dari Kompas.id, Rabu (23/11/2022). 

Baca juga: Yudo Calon Kuat Panglima TNI, Surat Presiden Dikirim Menunggu Puan

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono berbicara mengenai penunjukan dirinya sebagai Panglima TNI

Yudo menyebut dirinya baru saja ditunjuk sebagai calon Panglima.

"Kita tunggu saja, masih diajukan kemarin, katanya diajukan kata Mensesneg, kita tunggu saja tahap berikutnya," kata Yudo kepada awak media di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (24/11/2022).

Mengenai penunjukan itu, Yudo mengaku tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi tahap selanjutnya. 

Dia tengah bersiap untuk menghadapi fit and proper test yang akan dilaksanakan di DPR RI mendatang.

"Fit and proper test di Komisi I kita akan siapkan juga," tutur dia.

Yudo menjelaskan, tidak ingin terlalu berandai-andai terkait penunjukan dirinya. 

Apalagi sampai memikirkan program apa yang akan dibuat setelah menjadi Panglima.

"Saya gak mau berandai-andai, tentunya program-program setelah fit and proper test. Setelah itu kita sampaikan ke teman-teman media," beber dia.

Sebelumnya, Sekjen DPR RI Indra Iskandar menjelaskan pihaknya telah menginformasikan ke Kemensetneg untuk membatalkan dikirimnya Surpres mengenai pergantian panglima TNI. 

Pihaknya juga telah menginformasikan agar Surpres pergantian panglima TNI dapat diserahkan ke DPR pada Senin (28/11/2022).

"Jadi penyerahan surpres Panglima TNI itu akan diserahkan oleh Mensesneg kepada Ibu Puan itu tanggal 28 November," kata Indra dalam laporan jurnalis Kompas TV, Rabu (23/11/2022), 

Indra menambahkan pembatalan penyerahan Surpres lantaran Ketua DPR RI Puan Maharani sedang melakukan lawatan kerja ke Phnom Penh, Kamboja.

Puan menjadi delegasi DPR RI untuk menghadiri 43th General Assembly of ASEAN Interparliamentary (AIPA).

 
"Kenapa enggak jadi disampaikan hari ini, karena ibu Puan masih memimpin delegasi Indonesia pada sidang parlemen ASEAN atau AIPA di Kamboja," ujar Indra. 

Baca juga: Profil & Sosok KSAL Yudo Margono, Disebut jadi Calon Tunggal Panglima TNI yang Akan Ditunjuk Jokowi

Anggota Komisi I DPR Sebut Yudo Margono Paling Layak Jadi Panglima TNI

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI-P Rudianto Tjen berharap, posisi Panglima TNI setelah Jenderal Andika Perkasa diisi dari matra Angkatan Laut (AL).

Sebab, ia menilai sosok Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono layak menduduki posisi tersebut.

"Saya pikir beliau (Yudo) sangat mumpuni untuk menjadi Panglima TNI," kata Rudianto ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Politikus PDI-P itu kemudian mengungkapkan alasannya menyebut Yudo Margono layak menjadi Panglima TNI.

Menurutnya, meskipun terlihat santai, Yudo Margono memiliki ketegasan dalam bersikap.

"Beliau kan kalem, tegas, sistematis kerjanya dan saya pikir beliau paling layak lah," ujar Rudianto.

Untuk itu, ia meyakini posisi Panglima TNI setelah Andika Perkasa akan diisi oleh Yudo Margono.

Apalagi, jika dilihat pola atau sistem pergantian Panglima TNI, maka akan sesuai dengan giliran setiap matra.

Sebagai informasi, sebelum Andika Perkasa yang berasal matra Angkatan Darat (AD), posisi Panglima TNI dijabat oleh Marsekal Hadi Tjahjanto dari Angkatan Udara (AU).

"Ya mungkin, itu angkatan kan udah nih darat, masa darat lagi? Kalau bisa kan laut. Memang harusnya kan laut. Terus, kalau memang sesuai dengan itu lagi ya mungkin udara, baru darat lagi seperti itu," kata Wakil Bendahara Umum PDI-P ini.


Diketahui, hingga kini Surat Presiden (Surpres) pergantian Panglima TNI belum dikirimkan ke DPR.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan surpres pergantian Panglima TNI.

Menurut Ali Moachtar Ngabalin, hanya tinggal menunggu waktu surpres itu dikirimkan ke DPR.

"Surpres pergantian Panglima TNI sudah ada, hanya tinggal waktu saja (dikeluarkan)," ujar Ngabalin saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Nagan Raya Gelar MTQ Kabupaten, Ini Pesan Pj Bupati

Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Aniaya 3 Bocah di Masjid Tebet, Pelaku Emosi Karena Anaknya Dipukul

Baca juga: Pj Bupati Abdya Sebut Aparatur Gampong Pelaku Utama Pembangunan dan Kemajuan Daerah

 

Kompas.com: Diajukan Jadi Panglima TNI, KSAL Yudo Persiapkan Diri untuk "Fit and Proper Test"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved