Spanyol vs Jerman, Der Panzer Terancam Out

TIMNAS Jerman akan menghadapi Spanyol pada pertandingan kedua babak penyisihan grup E Piala Dunia 2022 Qatar di Stadion Al Bayt, Senin (28/11/2022) dini hari WIB nanti.

Setelah kalah dari Jepang 1-2 pada laga pertama, Rabu (23/11/2022) lalu, Jerman terancam tersingkir jika kalah di laga ini.

Der Panzer menghadapi Spanyol dalam pertandingan yang harus mereka menangkan.

Padahal, statistik menunjukkan bahwa Spanyol adalah tim yang belum pernah dikalahkan oleh Jerman dalam pertandingan kompetitif sejak tahun 1988 silam.

Sebelum Jerman kalah 1-2 dari Jepang, Tim Panser menghadapi kritik keras karena mengingkari janji untuk memakai ban lengan warna pelangi sebagai bentuk dukungan terhadap kaum LGBT.

Padahal, LGBT dan homoseksual adalah terlarang di Qatar dan di negara-negara Timur Tengah lainnya.

Saat sesi foto tim sebelum pertandingan lawan Jepang, 11 pemain Jerman menutup mulut mereka menunjukkan bahwa mereka sudah dibungkam oleh FIFA, yang mengancam sanksi di lapangan bagi siapa pun yang mengenakan ban kapten pelangi.

Tapi, setelah Jepang mencetak dua gol untuk mempecundangi tim Hansi Flick, Jerman dikecam oleh banyak pengamat sepak bola karena mereka kehilangan fokus pada sepak bola.

Mereka dianggap lebih memikirkan urusan politik yang tidak perlu daripada memperhatikan permainan sepak bola di lapangan.

Kini, mereka dihadapkan pada situasi yang butuh konsentrasi tinggi untuk menghindari tersingkir di penyisihan grup kedua berturut-turut di Piala Dunia.

Pada Jumat (25/11/2022), striker Chelsea Kai Havertz mengatakan, para pemain berpegang pada keyakinan mereka tapi tahu tantangan di depan, terutama melawan tim Spanyol yang sudah menghancurkan Kosta Rika 7-0 dalam tarung pertama mereka.

Baca juga: Jadi Pendamping Pemain Piala Dunia, Ulul Albab Anak Indonesia yang Viral karena Digandeng Ronaldo

Baca juga: Australia Jaga Asa Lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2022

"Semua orang tahu sudut pandang kami dan bagaimana kami berpikir," kata Havertz dalam konferensi pers prapertandingan seperti dikutip dari AFP.

"Sungguh, fokus kami 100 persen pada sepak bola, tidak ada yang lain.

Kami hanya mengatakan apa yang kami pikirkan, apa sudut pandang kami, semua orang tahu itu, dan sekarang hanya tentang bermain sepak bola," tambah Havertz.