Berita Luar Negeri
Strategi Perang Putin, Orang Eropa Lebih Banyak Mati tanpa Tembakan Senjata Rusia
Menurut sebuah analisis baru, akan ada lebih banyak orang yang meninggal dunia di Eropa pada musim dingin ini karena "senjata energi" Vladimir Putin
Strategi Perang Putin, Orang Eropa Lebih Banyak Mati tanpa Tembakan Senjata Rusia
SERAMBINEWS.COM - Sepertinya Presiden Rusia, Vladimir Putin sudah memikirkan strategi perang sebelum menyerang Ukraina.
Energi merupakan senjata seungguh Rusia yang bisa bikin negara penentang perang menderita.
Strategi perang Putin ternyata membuat negara-negara di Eropa sekarat.
Perang energi begitu efektif saat kawasan eropa memasuki musim dingin.

Selama ini negara-negara di Eropa bergantung energi dari Rusia.
Begitu pasokan energi di batasi, maka negara-negara di Eropa kesulitan menghadapi musim dingin.
Akibatnya jumlah kematian bakal meningkat dampak dari musim dingin.
Baca juga: Penembakan Rusia Tewaskan 32 Orang di Kherson Ukraina Setelah Pembebasan
Menurut sebuah analisis baru, akan ada lebih banyak orang yang meninggal dunia di Eropa pada musim dingin ini karena "senjata energi" Vladimir Putin daripada mereka yang tewas di medan perang di Ukraina.
Melansir The Telegraph, The Economist memodelkan pengaruh melonjaknya harga listrik terhadap kematian selama musim dingin.
The Economist juga menyimpulkan bahwa biaya energi saat ini kemungkinan besar akan menyebabkan 147.000 kematian tambahan jika itu adalah musim dingin biasa.
Namun, dalam musim dingin yang sangat keras, angka kematian bisa naik menjadi 185.000.
Bahkan jika itu adalah musim dingin normal, angka kematiannya masih sekitar 79.000.
Sementara itu, perkiraan kematian medan perang dalam perang Ukraina sejauh ini adalah sekitar 60.000, masing-masing hingga 30.000 untuk Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Piala Dunia - Di Belgia dan Belanda, Massa Bikin Rusuh Bakar Mobil, di Maroko Rayakan Kemenangan
Model statistik The Economist mencakup semua negara Uni Eropa bersama Inggris, Norwegia, dan Swiss.
Sebelum perang, Rusia memasok antara 40 persen hingga 50 % gas alam yang diimpor oleh Uni Eropa.
Akibatnya, harga gas dan listrik perumahan melonjak.
Suhu musim dingin ini diharapkan tidak terlalu ekstrem, dibandingkan dengan beberapa dekade terakhir, dan juga diperkirakan akan menjadi musim flu biasa.
Model tersebut menemukan bahwa, jika cuaca rata-rata, kenaikan harga listrik sebesar 10 % dikaitkan dengan kenaikan kematian sebesar 0,6 % .
Kematian paling banyak di Italia
Hasil studi juga menunjukkan bahwa Italia, yang memiliki populasi yang lebih tua dan harga listrik yang sangat tinggi, akan mengalami kematian paling banyak.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini, Harga Emas Per Mayam dan Per Gram di Lhokseumawe Senin 28 November 2022
Juga ditemukan bahwa Estonia dan Finlandia akan mengalami tingkat kematian tambahan yang tinggi pada musim dingin ini.
Inggris dan Prancis, setelah memperkenalkan batasan harga listrik, akan mengalami situasi yang lebih baik.
Dan, di Austria, yang memberlakukan batasan harga yang sangat murah hati, kematian musim dingin diperkirakan akan turun.
Model dampak biaya energi tinggi tidak memasukkan Ukraina.
Disebutkan bahwa, karena serangan Rusia terhadap infrastruktur, Ukraina akan menderita lebih banyak kematian warga sipil daripada negara mana pun dalam model tersebut.
Sebelumnya pada September 2022 lalu, mengutip AFP, Putin membantah bahwa Rusia menggunakan ekspor energinya sebagai "senjata".
Baca juga: Profil Pedri, Pemain Termahal Timnas Spanyol di Piala Dunia 2022 Qatar, Segini Harganya
Tudingan tersebut muncul setelah Rusia menghentikan pengiriman gas alam melalui pipa utama ke Eropa.
Tindakan ini memperkuat kekhawatiran krisis harga energi di Eropa dengan musim dingin semakin mendekat.
Eropa, yang sangat bergantung pada pasokan Rusia, menuduh Moskwa menggunakan energi sebagai pemerasan, menanggapi sanksi atas serangan Rusia ke Ukraina.
"Mereka mengatakan bahwa Rusia menggunakan energi sebagai senjata.
Omong kosong! Senjata apa yang kami gunakan?
Kami memasok sebanyak yang dibutuhkan sesuai permintaan" dari importir," kata Putin kepada Forum Ekonomi Timur di kota pelabuhan Pasifik Vladivostok sebagaimana dilansir AFP.
Baca juga: Rusia Manfaatkan Musim Dingin Untuk Serang Ukraina
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Senjata Energi Putin Bakal Tewaskan Lebih Banyak Warga Eropa Dibanding Perang Ukraina",