Ismail Bolong Ngaku Stres, Tak Hadiri Panggilan Kedua Bareskrim Tekait Kasus Dugaan Tambang Ilegal

"Ya katanya stres. Katanya yang menyebabkan stres wartawan-wartawan, katanya media," ujar Pipit.

Editor: Faisal Zamzami
TribunKaltim.co/Muhammad Riduan/Ismail Usman
Ismail Bolong saat memberi pengakuan di video yang viral (kiri) dan Ismail Bolong saat diwawancarai TribunKaltim.co, pada Musyawarah Provinsi (Musprov) Pertina Kaltim, di Hotel Aston Samarinda, Sabtu (14/11/2021) malam (kanan). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkapkan bahwa mantan anggota polisi Samarinda, Kalimantan Timur, Ismail Bolong tidak memenuhi panggilan pemeriksaan yang dilayangkan penyidik terkait kasus dugaan tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim) pada Selasa (29/11/2022) hari ini.

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Brigjen Pipit Rismanto mengungkapkan alasan Ismail tidak hadir karena sakit.

"Yang bersangkutan alasannya sakit," ujar Pipit saat dihubungi, Selasa (29/11/2022).

Pipit mengatakan alasan itu disampaikan oleh pengacara Ismail Bolong. Ia menyebut, Ismail Bolong diduga stres.

"Ya katanya stres. Katanya yang menyebabkan stres wartawan-wartawan, katanya media," ujar Pipit.

Lebih lanjut, Pipit mengatakan bahwa anak Ismail Bolong juga dijadwalkan diperiksa pada Kamis (1/12/2022).

Namun, tak dijelaskan lebih lanjut soal materi pemeriksaan yang akan dilakukan ke keluarga Ismail.

"Keluarganya tersendiri. Saksi sendiri dalam pemegang saham," ujarnya.

Baca juga: Bekerja Sama dengan Polri, KPK Siap Usut Kasus Tambang Ismail Bolong di Kalimantan Timur

Diketahui, pengakuan mantan anggota Polres Samarinda itu sempat viral karena menyebut dirinya menyetorkan uang Rp 6 miliar ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

Ismail Bolong yang juga mengeklaim merupakan anggota kepolisian di wilayah hukum Polda Kaltim itu menyatakan dirinya bekerja sebagai pengepul batu bara dari konsesi tanpa izin.

Kegiatan ilegal itu disebut berada di daerah Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim yang masuk wilayah hukum Polres Bontang, sejak bulan Juli tahun 2020 sampai November 2021.

Akan tetapi, Ismail telah menarik pengakuannya dengan membuat video klarifikasi bahwa ada perwira tinggi Polri yang menekannya untuk membuat video terkait pengakuan pemberian uang terhadap Komjen Agus Andrianto.

Dalam video klarifikasinya, Ismail mengaku, tidak pernah memberikan uang apa pun ke Kabareskrim.

Ia juga mengaku video testimoni dirinya soal adanya setoran uang ke Kabareskrim dibuat atas tekanan dari Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat Karo Paminal Propam Polri, pada Februari 2022.

Namun, pihak Hendra membantah soal tudingan Ismail soal intimidasi.

"Saya perlu jelaskan bahwa pada bulan Februari itu datang anggota Mabes Polri dari Paminal Mabes, untuk beri testimoni kepada Kabareskrim, dengan penuh tekanan dari Pak Hendra, Brigjen Hendra pada saat itu. Saya komunikasi melalui HP melalui anggota paminal dengan mengancam akan bawa ke Jakarta kalau enggak melakukan testimoni," ujar Ismail dalam video klarifikasi, seperti dilansir dari YouTube Tribunnews.com, 7 November 2022.

Baca juga: Soal Pengakuan Dugaan Suap Tambang Ilegal di Kaltim, Bareskrim Akan Panggil Ismail Bolong


Bantahan Kabareskrim

Selain Ismail, Hendra dan Mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo juga membenarkan soal adanya laporan hasil penyelidikan internal Porpam soal dugaan keterlibatan Kabareskrim di kasus tambang ilegal.

Namun, hal tersebut dibantah oleh Komjen Agus Andrianto. Kabareskrim mempertanyakan alasan Sambo dan Hendra melepaskan laporan itu jika memang benar ada.

Menurut Agus, pernyataan Hendra soal laporan itu tidak membuktikan adanya keterlibatan dirinya dalam kasus tambang ilegal itu.

Lebih lanjut, menurutnya, Ismail sudah mengaku membuat video yang menyebut keterlibatan Kabareskrim karena ada intimidasi.

"Keterangan saja tidak cukup apalagi sudah diklarifikasi karena dipaksa," ujar Agus saat dikonfirmasi, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: Komisi I DPR RI Siap Fit and Proper Test Yudo Margono

Baca juga: Seniman, Akademisi, Penulis dan Sutradara Iran Desak Dunia Hentikan Kerjasama Dengan Teheran

Baca juga: Kapolresta Banda Aceh Lantik Satu Kasat dan Dua Kapolsek, Ini Nama-namanya

Kompas.com: Ismail Bolong Tak Hadiri Panggilan Kedua Bareskrim, Alasannya Stres

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved