Berita Pidie
Pidie Lancarkan Polio Massal, Dilakukan Serentak, Data Sementara 14.000 Anak Telah Diimunisasi
"Kita melaksanakan imunisasi polio massal terhadap anak berusia 0 hingga 13 tahun pasca ditemukan kasus polio di Kecamatan Mane, Pidie,"
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati
"Kita melaksanakan imunisasi polio massal terhadap anak berusia 0 hingga 13 tahun pasca ditemukan kasus polio di Kecamatan Mane, Pidie,"
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Pidie lancarkan polio massal terhadap anak berumur 0 hingga kurang dari 13 tahun.
Proses imunisasi massal polio sebagai upaya dalam penanganan pemberantasan kejadian luar biasa (KLB) terhadap penyakit polio, seiring ditemukan 4 kasus di Pidie.
Untuk diketahui, pencanangan pekan imunisasi nasional atau PIN polio telah dilakukan dengan ditandai aksi tetes polio terhadap 1.000 anak di Alun-Alun Kota Sigli, Senin (28/11/2022).
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penampilan 1.000 pesilat cilik, diiringi musik seurene kande.
" Kita melaksanakan imunisasi polio massal terhadap anak berusia 0 hingga 13 tahun pasca ditemukan kasus polio di Kecamatan Mane, Pidie," kata Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, kepada Serambinews.com, Selasa (29/11/2022).
Ia menyebutkan, salam Pidie Mulia, pencanangan Oral Polio Vaccine (OPV) atau imunisasi polio tetes.dilakukan untuk penanggulangan KLB polio di Pidie, yang telah ditemukan empat kasus.
Wahyudi menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi serentak itu akan dilaksanakan hingga tanggal 4 Desember 2022, dengan dilaksanakan di puskesmas.
Saat ini, pasokan vaksin pertama diterima dari Kementerian Kesehatan RI berjumlah 2.200 vial vaksin, pervial untuk 50 tetes.
Ia mengatakan, dirinya telah melakukan investigasi kasus, pengambilan sampel, intervensi lingkungan, advokasi, sosialisasi dan penguatan kapasitas dari lintas sektor, tenaga kesehatan dan kader sebagai gerak cepat untuk penanganan kasus tersebut.
Untuk itu, Pemkab berkomitmen melindungi seluruh anak balita Pidie dari ancaman penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti hepatitis, TBC, difteri, pertusi, campak dan polio.
“Kami menegaskan bahwa mulai saat ini dan seterusnya, seluruh anak balita di Pidie tanpa terkecuali, wajib mendapatkan manfaat perlindungan dari imunisasi,” tukas Wahyudi sebagai alumnus Fakultas Pertanian Universitas Jember itu.
Dikatakan, program imunisasi itu merupakan tanggungjawab bersama pemerintah dan masyarakat dalam upaya melindungi anak-anak Pidie dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Saat ini, Dinas Kesehat Pidie telah melakukan imunisasi terhadap 14.000 anak. Hari ini dilakukan secara serentak di Pidie.
Menurutnya, pencapaian target 95 persen dari 90.904 sasaran anak di Pidie, untuk mendapatkan imunisasi lengkap dalam upaya memutus mata rantai penularan dan perlindungan anak dari penyakit polio.
Sehingga Pidie terbebas dari KLB polio.
“ Kegiatan respon cepat ini berkat partisipasi semua pihak. Kami ucapkan terimakasih pada Kementerian Kesehatan, Tim WHO, Tim Unicef, Tim Dinkes Aceh dan semua pihak-pihak yang terlibat,” ujarnya.
Direktur Jendral P2P Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, kepada Serambinews.com, Selasa (29/11/2022), Kemenkes menginginkan setiap kejadian lumpuh layu harus dilaporkan, agar segera bisa ditangani, untuk mempersiapkan intervensi dengan Sub PIN.
“Proses pelaksanaan yang cepat ini, tidak hanya terlibat Pemerintah Pusat, tapi kami juga berkoordinasi untuk mendapatkan izin WHO dan secara paralel kita lakukan persiapan dan alhamdulillah hari ini bisa dibuktikan,” ujarnya.
Kata Maxi, kasus polio sudah terjadi dua kali sejak diberikan sertifikat polio pada tahun 2018 terjadi di Papua kasus tipe satu, tapi sekarang 2022 terjadi di Kabupaten Pidie, Aceh. (*)