Piala Dunia 2022
Piala Dunia 2022 – Menakar Kekurangan Negara Asia untuk Menang Melawan Tim Eropa dan Amerika
Arab Saudi dan Jepang yang sempat meraih kemenangan pada laga perdana justru berbalik berbeda, dan kini berada dalam situasi terjepit.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Bahkan statistik menunjukkan bahwa Arab Saudi mendominasi dan menguasai pertandingan melawan Polandia lebih baik dibandingkan saat menghadapi Vietnam pada babak kualifikasi ketiga di Asia.
Baca juga: 5 Negara yang Gugur di Fase Grup Piala Dunia 2022 Qatar, Sudah Angkat Koper Pulang Kampung
Demikian pula, Jepang membuat Kosta Rika "mati berulang kali" di setiap fase pengepungan.
Namun masalahnya, kedua delegasi Asia itu tidak mampu membuahkan gol sehingga pada akhirnya lawan dihukum oleh rebound cedera yang tak terduga.
Dalam kedua pertandingan tersebut, yang dilihat semua orang adalah situasi akhir yang terbatas antara Arab Saudi dan Jepang.
Mereka masih menunjukkan kesalahan yang tidak menguntungkan dalam penyelesaian operan bola yang menentukan.
Euforia yang berlebihan pada pertandingan pertama telah membuat para pemain Asia kehilangan kendali atas situasi dan melupakan tujuan mereka di Piala Dunia 2022.
Wartawan Guardian, Ryan Eliott berkomentar: “Tim-tim Asia telah membuat gebrakan besar di Piala Dunia ini.
Baca juga: 7 Tim Sudah Lolos Babak 16 Besar Piala Dunia 2022: Inggris dan Belanda Juara Grup, Senegal Bangkit
Tapi mereka masih menunjukkan ketergesaan dan kurangnya ketenangan dalam situasi yang menentukan.
Mereka bermain terlalu “menjemput” tapi melupakan tempo permainan sangatlah penting.
Kehilangan keseimbangan juga saat tidak mengendalikan situasi, itulah masalahnya. Ini tidak bisa diperbaiki dalam semalam.”
Kurangnya konduktor untuk menjaga irama
Tim Asia selama bertahun-tahun telah melahirkan bintang sepak bola kelas dunia.
Ini termasuk Son Heung-min dari Korea, Minamino dari Jepang dan Mehdi Taremi dari Iran.
Semua pemain ini memiliki nilai tinggi. Namun, mereka masih belum bisa menjadi "konduktor" atau pemimpin seluruh tim. Mereka hanyanya seorang bintang.
Menyadari masalah ini, seorang mantan pelatih Vietnam Mai Duc Chung mengatakan bahwa tim-tim Asia secara umum telah membuat kemajuan besar.