Berita Aceh Besar
Aceh Masuk Puncak Musim Penghujan Waspadai Banjir dan Angin Kenjang
BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang mencatat awal Desember Aceh kini mulai memasuki puncak musim penghujan
JANTHO - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang mencatat awal Desember Aceh kini mulai memasuki puncak musim penghujan, Jumat (2/12/2022).
Kasi Data BMKG Kelas I SIM Blangbintang, Zakaria, mengatakan, hampir seluruh wilayah di Aceh berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir.
Ia mengatakan, potensi hujan lebat itu berefek ke potensi terjadi banjir, tanah longsor di wilayah hilir dataran rendah dan pegunungan.
Daerah waspada potensi hujan lebat itu meliputi, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Selatan, dan Aceh Singkil.
Daerah tersebut sangat berpotensi terjadi hujan lebat yang berakibat terjadinya banjir.
Pasalnya di daerah tersebut kata Zakaria, merupakan wilayah yang dilalui sungai-sungai besar, dimana saat hujan lebat terjadi, berpotensi terjadinya banjir luapan.
"Begitu juga untuk daerah Aceh Jaya dan Aceh Barat," kata Zakaria kepada Serambi.
Karena hal tersebut, BMKG mengimbau agar masyarakat untuk mewaspadai terjadi hujan lebat disertai angin kencang.
Masyarakat juga diminta untuk waspada akan potensi pohon tumbang.
Baca juga: Siap-siap, Sebagian Aceh Diprediksi Dilanda Hujan Hingga Tiga Hari ke Depan, Ini Data BMKG
Baca juga: Besok Siang Berpotensi Hujan di Banda Aceh & Lhokseumawe, Ini Prakiraan Cuaca Beberapa Daerah Lain
Selain itu, untuk beberapa di daerah juga agar waspada akan potensi banjir genangan maupun banjir luapan.
Terutama bagi masyarakat yang berada di tepi sungai.
Terlebih di daerah pegunungan agar waspada akan adanya tanah longsor "Kemudian untuk para nelayan diminta waspada saat pergi melaut.
Nelayan diminta agar selalu membawa alat keselamatan diri serta tidak melaut saat melihat awan gelap," pungkasnya.
Sementara pada Kamis (1/12/2022), wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar sempat ditutupi kabut tebal.
Fenomena itu sempat viral di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Kasi Data BMKG Kelas I SIM, Zakaria, menjelaskan, fenomena itu merupakan kabut Fog.
Dimana fog merupakan kabut yang mengacu pada tetesan air yang menggantung di atmosfer sehingga visibilitas berkurang.
Kelembaban dalam kabut berasal dari sumber terdekat seperti sungai, danau, rawa, atau laut.
"Jadi dia nggak ada efek lain.
Karena memang kelembaban udara saja.
Kemarin itu kabut fog," ungkapnya.
Dimana adanya uap air di permukaan bumi yang mengalami suhu udara yang dingin.
Sehingga membuat uap air di permukaan air terjadi kondensasi dan membentuk butir-butir es yang sangat kecil.
"Dan dia melayang-layang ke udara.
Dan dia akan hilang saat matahari mulai terbit," pungkasnya. (i)
Baca juga: Awal Desember, Sebagian Aceh Diprediksi Dilanda Hujan Ringan
Baca juga: Berawan hingga Hujan Ringan, Ini Prakiraan Cuaca di Banda Aceh dan Daerah Lainnya Besok