Berita Duka

Ferry Mursyidan Aktif Pikirkan Aceh, Hari Rabu Masih Rapat dengan Farhan Hamid dan Surya Darma

Bahkan pada Rabu (30/12/2022), malam lalu, almarhum Ferry Mursyidan masih ikut rapat dengan Farhan Hamid dan Surya Darma membahas peta kemakmuran...

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Nurul Hayati
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan meninggalkan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (14/11/2014). Ferry mendatangi KPK guna menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebagai kewajiban terkait jabatannya sebagai menteri. 

Bahkan pada Rabu (30/12/2022),  malam lalu,  almarhum Ferry Mursyidan masih ikut rapat dengan Farhan Hamid dan Surya Darma membahas peta kemakmuran Aceh masa depan.

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sejak dua bulan terakhir, Ferry Mursyidan Baldan ---yang ditemukan meninggal dunia dalam mobil di tempat parkir Bidakara, Jakarta, Jumat, (2/12/2022)---bersama sejumlah tokoh Aceh lainnya intensif memikirkan memajukan Aceh di era 2040.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Taman Iskandar Muda (PPTIM) periode 2017-2922, Surya Darma. 

Bahkan pada Rabu (30/12/2022),  malam lalu,  almarhum Ferry Mursyidan masih ikut rapat dengan Farhan Hamid dan Surya Darma membahas peta kemakmuran Aceh masa depan.

Sebelumnya juga  ikut berdiskusi dengan Abdul Latif, Menteri Tenaga Kerja era Soeharto dan Joefly Bahroeny, pengusaha sawit Indonesia. 

Seyogyanya, pada Jumat (2/12/2022), Lanjut Surya Darma ada pertemuan lanjutan untuk memikirkan cara dan strategi membangun Aceh ke depan. 

"Cita-cita ini belum sempat terwujud, karena Allah SWT telah terlebih dahulu memanggil Ferry kembali kehadirat-Nya," kenang Surya Darma.

Ferry berpulang dalam suasana  penuh keakraban dengan semua orang, meninggalkan seorang istri, Hanifah Husen dan seorang putri yang masih menempuh pendidikan di Yogyakarta. 

Baca juga: Ferry Mursyidan Baldan Meninggal Dunia, Hilang Kontak Kamis, Ditemukan dalam Mobil di Basement Hotel

"Selamat jalan sahabat Ferry. Engkau telah menginspirasi, berbakti dan meninggalkan berbagai legacy untuk bangsa. Semoga semuanya menjadi amal yang diterima dan akan mendampinginya di tempat yang mulia disisi Allah, dalam surga jannatul firdaus. Dan istrinya serta anak-anak nya diberikan kesabaran. Jakarta, 2 Desember 2022," tulis Surya Darma.

Menurut Surya Darma,  Indonesia dan khususnya Aceh ikut berduka. 

Ferry adalah  tokoh Aceh dan masuk dalam politisi senior, meninggal dunia  dalam usia 61 tahun. 

Ferry adalah orang Kluet Aceh Selatan. 

Ayahnya  Muhammad Baldan berasal dari Kluet Aceh Selatan. 

Ferry  lahir dan besar di Jakarta, menempuh pendidikan Sosial Politik di Universitas Padjadjaran Bandung. 

Ferry seorang aktivis mahasiswa,  aktif di perkumpulan HMI. 

Aktivitasnya dimulai dari Ketua Umum HMI Cabang Bandung, Ketua Umum Badko HMI Jawa Barat, dan Ketua Umum PB HMI. 

Baca juga: Jenazah Ferry Mursyidan Baldan Dimakamkan di TPU Tanah Abang, Diiringi Lantunan Laa Ilaha Illallah

Ferry kemudian  bergabung ke dalam organisasi Golkar. 

Dari situlah karir politiknya diawali, dan ikut menjadi anggota DPRRI mewakili Golkar dari daerah pemilihan Jawa Barat. 

Keanggotannya di DPRRI dijalani beberapa kali bersama Golkar, sampai kemudian  dia hijrah dan ikut membesarkan Partai Nasdem bersama Suryo Paloh. 

Peran ini mengantarkan Ferry menjadi Menteri ATR/BPN, pada Kabinet Jokowi jilid satu selama periode 2014-2017. 

Setelah tidak menjabat Menteri ATR, Ferry kemudian bergabung bersama tim pemenangan Prabowo pada Pemilu tahun 2019. 

Ferry adalah sosok yang tidak pernah lelah membangun silaturrahim. 

Bahkan bersama Jusuf Kalla, Ferry juga ikut dalam beberapa kegiatan PMI. 

Baca juga: Jokowi Melayat ke Rumah Duka Ferry Mursyidan Baldan, Sebut Indonesia Kehilangan Tokoh yang Baik

Saat ditemukan meninggal, Ferry sesungguhnya baru saja menghadiri acara PMI bersam Jusuf Kalla di Hotel Bidakara Jakarta. 

Di kalangan HMI, Ferry selalu menjadi inisiator dalam beberapa kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan. 

Lihat saja bagaimana gigihnya Ferry berupaya membangun kantor HMI Cabang Bandung di Jalan Sabang 17 Bandung berikut dengan sarana masjidnya yang diberi nama Masjid Imaduddin, tokoh kharismatik Islam HMI Bandung dari ITB. 

"Bahkan sebagian besar dananya adalah talangan dari Ferry," cerita Surya Darma. 

Bagi masyarakat Aceh, Ferry juga tidak pernah melupakan untuk bersilaturrahim.

 Ferry adalah politisi yang punya peran besar lahirnya perdamaian di Aceh yang dituangkan dalam MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005. Implementasinya dijewantahkan melalui UU No.11 Thaun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh. 

Ferry merupakan Ketua Pansus pembentukan UU No.11 tersebut. 

"Rasanya sulit membayangkan UU tersebut lahir, jika Ketua Pansusnya bukan Ferry Mursyidan Baldan yang putra asli Aceh. Hidupnya yang sangat sederhana, mudah bergaul, menyebabkan dia memiliki banyak kawan, sahabat dan juga kerabat," kisah Surya Darma.(*)

Baca juga: Para Tokoh Aceh dan Nasional Melayat ke Rumah Ferry Mursyidan Baldan, Almarhum Meninggal dalam Mobil

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved