Internasional
Aneh Tapi Nyata, Warga Hawaii Jadikan Aliran Lahar di Sungai Sebagai Tontonan Menarik
Gunung berapi terbesar di dunia mengalirkan lahar ke sungai yang berpijar di Hawaii, Amerika Serikat sejak Minggu (27/11/2022).
SERAMBINEWS.COM, HAWAII - Gunung berapi terbesar di dunia mengalirkan lahar ke sungai yang berpijar di Hawaii, Amerika Serikat sejak Minggu (27/11/2022).
Anehnya, aliran lahar itu telah menarik ribuan warga yang terpesona yang memacetkan jalan raya Hawaii dan segera tertutupi oleh aliran tersebut.
Gunung Mauna Loa terbangun dari tidurnya selama 38 tahun, menyebabkan abu vulkanik dan puing-puing melayang turun dari langit, seperti dilansir AP, Sabtu (3/12/2022).
Sebuah jalan raya utama yang menghubungkan kota-kota di pantai timur dan barat Big Island menjadi titik pandang dadakan, dengan ribuan mobil macet di jalan raya dekat Taman Nasional Gunung Berapi.
Anne Andersen meninggalkan shift malamnya sebagai perawat untuk melihat tontonan, takut jalan akan segera ditutup.
“Ini Ibu Pertiwi yang menunjukkan wajahnya kepada kita,” katanya, saat gunung berapi menyemburkan gas di cakrawala.
"Ini sangat menarik," ujarnya.
Baca juga: Warga Aceh Singkil Blokade Jalan Provinsi di Gunung Meriah, Berlubang dan Kerap Picu Kecelakaan
Gordon Brown, seorang pengunjung dari Loomis, California, bisa melihat lahar oranye terang dari kamar tidur rumah sewaannya.
Jadi dia pergi untuk melihat dari dekat dengan istrinya.
“Kami hanya ingin melihat ini sedekat mungkin dan itu sangat cerah, itu membuat saya tercengang, ”kata Brown.
Lava itu berjatuhan perlahan menuruni lereng dan berjarak sekitar 10 kilometer dari jalan raya yang dikenal sebagai Saddle Road.
Tidak jelas kapan, atau apakah, itu akan menutupi jalan yang melewati aliran lahar tua.
Jalan tersebut membelah pulau dan menghubungkan kota Hilo dan Kailua-Kona.
Baca juga: Komunitas Wisata Tuantapa Gelar Wisata Sosial ke Lokasi Kebakaran di Gunung Rotan
Orang-orang yang bepergian di antara mereka perlu mengambil jalan pantai yang lebih panjang jika Saddle Road tidak dapat dilewati, menambah waktu berkendara beberapa jam.
Ken Hon, ilmuwan yang bertanggung jawab di Hawaiian Volcano Observatory, mengatakan pada laju aliran saat ini, paling cepat lahar sampai ke jalan dua hari lagi atau lebih lama.